Penelitian kali ini akan mengkaji mengenai sikap siswa/i SMP Negeri 100 Cengkareng mengenai Sinetron Anak Jalanan di RCTI. Berbasis pada teori S (Stimulus), O (Organism), R (Respon). Dengan indikator Kognitif (pengetahuan), Afektif (kesukaan) dan Konatif (kecenderungan berperilaku), peneliti ingin melihat bagaimana sikap responden terhadap adegan kekerasan, persahabatan, percintaan dan perkelahian dalam Sinetron Anak Jalanan yang menimbulkan pro dan kontra di masyarakat sehingga hal tersebut menarik untuk diteliti. Responden yang akan diteliti adalah siswa/i SMP Negeri 100 Cengkareng dengan kisaran umur 13-15 tahun. Dengan jenis penelitian kuantitatif deskriptif, untuk menjelaskan sikap siswa/i SMP Negeri 100 Cengkareng mengenai adeganadegan dalam sinetron Anak Jalanan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sikap siswa/i SMP Negeri 100 Cengkareng terhadap tayangan sinetron Anak Jalanan ini cenderung positif. Terlihat jelas pada siswa/i SMPN 100 terlihat perkembangan kognitif yang baik karena mereka memiliki penalaran untuk memahami isi ceritadan mampu menyerap infomasi. Secara afektif, hampir setengah dari seluruh responden memiliki perasaan tidak setuju atas jalan cerita maupun adegan Sinetron Anak Jalanan. Secara konatif, dapat dilihat bahwa para responden ingin memetik pelajaran dari acara yang mereka tonton, namun alur cerita dan adegan sinetron Anak Jalanan banyak yang dianggap kurang baik sehingga hampir setengah responden memberikan jawaban negatif atau jawaban tidak setuju./ The present study will examine the attitudes of students at 100 Cengkareng Junior High School about Anak Jalanan Soap Opera in RCTI. Based on the theory of S (stimulus), O (Organism), R (Response). With indicators of cognitive (knowledge), affective (favourite) and Conative (tendency to behave), researchers wanted to see how the attitudes of respondents to scenes of violence, friendship, romance and fight in a Anak Jalanan soap opera who raises the pros and cons in the community so it is interesting to study. Respondents to be studied is the students at 100 Cengkareng Junior High School with age range 13-15 years. With this type of descriptive quantitative research, to explain the attitudes of the respondents about the scenes in the Anak Jalanan soap opera. These results indicate that the attitudes of the respondents against Anak Jalanan soap opera is likely to be positive. Clearly visible on the respondents looks good cognitive development because they have to understand the reasoning story and able to absorb information. Affectively, nearly half of all respondents have the feeling did not agree on the way the story or scene of Anak Jalanan soap opera. In connative, it can be seen that the respondents would like to learn a lesson from the events they watch, but the soap opera storylines and scenes of street children much is not good so that almost half of the respondents gave a negative answer or answers do not agree.