The purpose of this thesis is to find out the students’ discipline problems, the teachers’ interventions toward the students’ discipline problems, and also the results of the interventions at Second Grade at Kanaan Junior High School, Tangerang. There are three research questions formulated in this study. The first question is about the students’ discipline problems at Class 8.2 of Kanaan Junior High School. The second question is the interventions that the teachers used in handling the students with discipline problems in the classroom. The last question is the results of the interventions by the teachers toward the students with discipline problems. This study used qualitative and quantitative research. The researcher observed the classroom and interviewed the teachers who taught English at Class 8.2. In addition, the researcher also interviewed some students who often did discipline problems in the classroom. The results of the study listed nine types of discipline problems in Class 8.2. Those are chatting with peers, walking around, shouting while talking, laughing, daydreaming, interrupting the teacher, playing, coming late, and babbling. Chatting with peers was considered as the most common discipline problem done by the students in the classroom. To handle the discipline problems, the teachers used signal interference, direct appeal, proximity control, calling on the student, name-dropping, touch control, and planned ignoring. The intervention that the teachers used the most was signal interference. The results of the interventions were quite successful to temporarily stop the students from their behaviors since they made the students change their behaviors into the appropriate behaviors / Tujuan dari tesis ini adalah untuk mengetahui masalah kedisiplinan para siswa, intervensi dari guru terhadap tingkah laku para siswa, dan juga hasil dari intervensi tersebut di Kelas Delapan SMP Kristen Kanaan Tangerang. Peneliti merumuskan tiga pertanyaan dalam studi ini. Pertanyaan pertama adalah masalah kedisiplinan para siswa di Kelas Delapan Dua SMP Kristen Kanaan. Pertanyaan kedua adalah intervensi-intervensi yang digunakan oleh guru dalam mengatasi para siswa yang memiliki masalah kedisiplinan di kelas. Pertanyaan terakhir adalah hasil dari intervensi yang dilakukan oleh guru terhadap para siswa yang memiliki masalah kedisiplinan. Peneliti menggunakan penelitian kualitatif dan kuantitatif. Peneliti mengamati kelas dan mewawancarai guru-guru yang mengajar Bahasa Inggris di kelas 8.2. Sebagai tambahan, peneliti juga mewawancarai beberapa siswa yang sering memiliki masalah kedisiplinan di kelas. Hasil dari studi ini menunjukkan sembilan jenis masalah kedisiplinan di kelas 8.2. Masalah tersebut adalah mengobrol dengan teman, berjalan-jalan, berteriak ketika berbicara, tertawa, bermain, datang terlambat, dan meniru katakata. Mengobrol dengan teman dianggap sebagai masalah kedisiplinan yang paling sering dilakukan oleh para siswa di kelas. Untuk mengatasi masalah kedisiplinan yang ada, guru-gurunya menggunakan teknik signal interference, direct appeal, proximity control, calling on the student, name-dropping, touch control, dan planned ignoring. Intervensi yang paling sering digunakan oleh guru adalah signal interference. Hasil dari intervensi tersebut cukup berhasil untuk mencegah atau menghentikan sementara tingkah laku para siswa karena intervensi tersebut dapat merubah perilaku para siswa menjadi baik.