High-alert medication is a drug that should look out for. Each hospital has each SOP are used to improve the safety of the drug. However, there are still many nurses who have not been following the SOP. Knowledge becomes a problem found in this research. This study aims to describe the level of knowledge of nurses will be high alert drugs SOP in Siloam Hospitals Makassar along with respondent characteristics. This research uses descriptive quantitative methods with cross sectional approach. Population of 83 respondents i.e. active nurse who works at Siloam Hospitals Makassar. Samples are taken using the method of purposive sampling with inclusion and exclusion criteria, with 69 respondents. The instruments used are the questionnaires amounted to 12 questions with scale Guttman. Data analysis using univariate analysis. Results of research of characteristics of respondents, i.e. most of the women and was about 20-29 years. Data obtained a large majority (68.1%) of nurses have enough knowledge will SOP high alert. For Hospitals is expected to continue to renew the SOP at regular intervals and conducts dissemination as well as add posters SOP in Clean Utility. For nurses on its own, it is recommended to increase the knowledge and comply with applicable SOP. Next researchers are expected to identify the factors that influence nurse's knowledge about the medicinal SOP high alert / High-alert medication adalah obat yang harus diwaspadai. Setiap rumah sakit mempunyai masing-masing SOP yang digunakan untuk meningkatkan keamanan obat tersebut. Namun, masih banyak perawat yang belum mengikuti SOP yang berlaku. Pengetahuan menjadi masalah yang ditemukan dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tingkat pengetahuan perawat akan SOP obat high alert di Siloam Hospitals Makassar beserta karakteristik respondennya. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 83 responden yaitu perawat aktif yang bekerja di Siloam Hospitals Makassar. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria inklusi dan eksklusi, dengan jumlah 69 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berjumlah 12 pertanyaan dengan skala Guttman. Analisa data menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian, karakteristik responden yaitu sebagian besar perempuan dan berusia sekitar 20-29 tahun. Data sebagian besar (68,1%) perawat mempunyai pengetahuan yang cukup akan SOP high alert. Bagi Rumah Sakit diharapkan untuk terus memperbaharui SOP tersebut secara berkala dan melakukan sosialisasi serta menambah poster SOP diruangan Clean Utility. Bagi perawat sendiri, disarankan untuk menambah pengetahuan dan mematuhi SOP yang berlaku. Peneliti berikutnya diharapkan dapat mengidentifikasi faktor faktor yang memengaruhi pengetahuan perawat tentang SOP obat high alert.