HUBUNGAN ANTARA INDEKS MASSA TUBUH DENGAN RISIKO OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA PADA MAHASISWA PRA-KLINIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PELITA HARAPAN (xiv + 71 halaman: 10 gambar ; 6 tabel ; 3 bagan ; 3 grafik; 3 lampiran ) Obesitas dan indeks massa tubuh (IMT) berlebih selalu menjadi masalah yang tak kunjung mereda, bahkan selalu bertambah setiap tahunnya. Kenaikan kedua hal ini juga diikuti dengan meningkatnya insidensi penyakit-penyakit yang berhubungan, salah satunya adalah, obstructive sleep apnea atau OSA. OSA adalah suatu gangguan yang terjadi saat kita tidur dan dapat memiliki dampak buruk bagi keseharian penderitanya. Data dari RISKESDAS 2018 menunjukan bahwa sejak tahun 2007-2018, rakyat Indonesia yang dapat diklasifikasikan menjadi obesitas meningkat sebanyak 10%, sedangkan mereka yang berat badan berlebih mengalami peningkatan sebanyak 5% dalam periode yang sama. Studi mengenai hubungan IMT dengan OSA di Indonesia masih sangat sedikit, bahkan data mengenai OSA pun masih sangat sulit untuk ditemukan. Maka dari itu peneliti ingin melakukan studi mengenai hubungan IMT dengan OSA. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang (cross sectional). Target sampel sebanyak 400 orang yang merupakan mahasiswa/i pra-klinik Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan pada bulan Januari 2021-Februari 2020. Hasil penelitian diolah dengan program SPSS 26,0, menggunakan analisa chi-square. Dari total 403 sampel yang terkumpul, ditemukan hubungan yang signifikan antara IMT dengan risiko OSA berat pada sampel penelitian. Kata kunci : indeks massa tubuh, OSA, obesitas Referensi : 61 (1993-2020)/THE RELATIONSHIP BETWEEN BODY MASS INDEX WITH OBSTRUCTIVE SLEEP APNEA RISK IN PRE-CLINIC STUDENTS OF FACULTY OF MEDICINE UNIVERSITAS PELITA HARAPAN (xiv + 71 pages: 10 pictures; 6 tables; 3 diagram; 3 graph; 3 attachment) Obesity and increased body mass index (BMI) have always been a problem that has never subsided and even increases every year. An increase in these two factors is followed by an increase in related medical problems, one of them is obstructive sleep apnea (OSA). OSA is a condition that disturbs sleep and thus, has a negative seffect on a patient's daily life. Data collected from RISKESDAS 2018 has shown a dangerous trend within Indonesia, the trend of increasing body mass index (BMI). Since 2007-2018, Indonesian has shown an increase in people classified into the obesity category by 10%, while those who classified into the overweight category have increased by 5% in the same time period. Study about the relationship between BMI and OSA in Indonesia are scarce, even data regarding OSA in this country is still hard to find. Thus, this study is conducted to find out the relationship between BMI and OSA. This study uses a cross sectional method and target sample of 400 respondents, which is pre-clinic students of Faculty of Medicine, Universitas Pelita Harapan that fulfill the inclusion criteria. Sample were chosen using the purposive sampling technique. Data collection were conducted in January 2021-February 2021. The data are processed using SPSS 26,0 program, with chi-square method From the total of 403 samples, significant relationship was found between IMT with high risk OSA. Keywords : body mass index, OSA, obesity Reference : 61 (1993-2020)