Latar Belakang: Buruknya kualitas tidur pada mahasiswa Fakultas Kedokteran dikhawatirkan dapat berdampak pada kecerdasan emosional yang seharusnya dimiliki oleh seluruh orang dengan profesi dalam bidang medis. Hal ini disebabkan karena kualitas tidur yang buruk menyebabkan penurunan fungsi kerja berbagai bagian otak termasuk bagian otak yang mengatur emosi dan pikiran rasional. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk pada mahasiswa Fakultas Kedokteran berdampak buruk pada kecerdasan emosionalnya. Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat kecerdasan emosional pada mahasiswa praklinik Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Metode Penelitian: Penelitian ini dilaksanakan dengan desain studi cross-sectional pada 80 responden mahasiswa praklinik Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan yang memenuhi kriteria penelitian. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode convenience sampling dan digunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index dan Emotional Intelligence Appraisal. Data yang telah diperoleh ditabulasikan ke dalam Microsoft Excel 2019 dan diolah dengan Statistical Package for the Social Sciences dengan metode Chi-Square. Hasil Analisis Data: Dari hasil analisis data didapatkan p value 1,000, OR 1,235, dan 95% CI 0,344-4,431. Penelitian ini menunjukkan belum ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan tingkat kecerdasan emosional dengan risiko sebesar 1,235 kali lipat bagi mahasiswa/i dengan kualitas tidur buruk untuk memiliki tingkat kecerdasan emosional rendah. Simpulan: Secara statistik belum ada hubungan yang signifikan antara kualitas tidur dengan tingkat kecerdasan emosional pada mahasiswa praklinik Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan akan tetapi secara klinis ditemukan hubungan yang bermakna antara kualitas tidur dengan tingkat kecerdasan emosional. / Background: It is feared that the poor quality of sleep of students of Faculty of Medicine may have an impact on the emotional intelligence that should be owned by all people in the medical profession. This is due to poor quality of sleep causes a decrease in the work function of various parts of the brain, including the parts of the brain that regulate emotions and rational thoughts. Several studies have also shown that poor sleep quality in medical students adversely effects their emotional intelligence. Objective: The purpose of this study is to determine the relationship between sleep quality and the level of emotional intelligence in preclinical students of the Faculty of Medicine Pelita Harapan University. Methods: This study is conducted with a cross-sectional study design on 80 respondents of preclinical students of the Faculty of Medicine at Universitas Pelita Harapan whom have met the study criteria. Sampling is carried out by convenience sampling method and used the Pittsburgh Sleep Quality Index and Emotional Intelligence Appraisal questionnaire. The data that has been obtained will be tabulated into Microsoft Excel 2019 and processed with Statistical Package for the Social Sciences using the Chi-Square method. Result: From the results of data analysis obtained p value 1.000, OR 1.235, and 95% CI 0.344-4.431. This study shows that there is no significant relationship between sleep quality and the level of emotional intelligence with a risk of 1.235 times for students with poor sleep quality to have low levels of emotional intelligence. Conclusion: Statistically there is no significant relationship between sleep quality and the level of emotional intelligence in preclinical students of the Faculty of Medicine Pelita Harapan University, but clinically there is a significant relationship between sleep quality and the level of emotional intelligence.