Wireless Sensor Network (WSN) is a network of sensors that has a very large scale of nodes with a tight resources limitation. WSN is application specific, with a wide range of applications in military, survey, industrial, up to home usage. The major problems for WSN are resource limitations and the dynamic network, which require unique algorithms for unique applications. This thesis will first show the result on the study of simulator selection. Choosing a correct simulator is important, yet it becomes a complex problem since there are a lot of network simulators. It is found that developing new WSN algorithms is easier to be performed with OMNeT++ than with NS2. If the method is based on the existing algorithm, then NS2 will be more suitable. Our study also focused on the implementation and the characterization of the Gravity algorithm with the Flooding algorithm as a comparison. The Gravity algorithm uses the gravity weight which is stored on each node to form a virtual contour. This contour will guide the message to reach the sink. This work is the first implementation of the Gravity model in OMNeT++. Simulations conducted in the full mesh and the layered topology shows that the Gravity algorithm uses less energy and shows a higher diversity factor compared to Flooding. A similar result also acquired when the probability of failures are taken into account. The result shows that the Gravity algorithm outperforms the Flooding algorithm while still maintaining the simplicity of the algorithm. This is important to WSN which is resources limited. Only a small amount of memory is needed for the gravity weight calculation and storage. / Wireless Sensor Network (WSN) merupakan jaringan sensor berskala besar dengan sumber daya sangat terbatas. WSN digunakan pada aplikasi yang sifatnya spesifik seperti untuk militer, survey, industri, sampai pada pemakaian rumah tangga. Masalah yang dihadapi pada WSN adalah keterbatasan sumber daya dan jaringan yang selalu berubah, sehingga membutuhkan algoritma yang tepat. Salah satu cara pengembangan algoritma WSN adalah dengan simulasi komputer. Dalam tesis ini mula-mula akan dilaporkan hasil penelitian mengenai pemilihan jenis simulasi. Pemilihan jenis simulasi komputer berperan penting dan menjadi masalah tersendiri karena banyaknya sistem simulasi yang tersedia. Studi menunjukkan OMNeT++ lebih mudah digunakan daripada NS2 untuk mensimulasikan algoritma baru di WSN. Bila algoritma yang diimplementasikan merupakan modifikasi dari algoritma yang sudah ada, maka NS2 lebih cocok digunakan. Studi juga dilakukan terhadap implementasi dan karakterisasi dari algoritma Gravity dan perbandingannya dengan algoritma Flooding. Algoritma Gravity menggunakan nilai gravity pada tiap node untuk membentuk kontur virtual. Kontur ini akan memandu pesan sampai ke sink. Pada penelitian ini model Gravity untuk pertama kali diimplementasikan dalam OMNeT++. Hasil simulasi yang dilakukan pada topologi berlapis dan full mesh menunjukkan beban penggunaan energi yang lebih kecil dan faktor diversitas yang lebih tinggi pada algoritma Gravity bila dibandingkan Flooding. Hasil yang sama didapatkan untuk simulasi dengan memperhitungkan probabilitas kegagalan. Unjuk kerja algoritma Gravity lebih baik daripada unjuk kerja algoritma Flooding dengan masih menjaga kesederhanaan algoritma. Hal ini penting karena node WSN memiliki banyak keterbatasan sumber daya. Hanya diperlukan sedikit memori pada node untuk menyimpan dan membandingkan nilai gravity.