Technology development in Indonesia requires the use of a variety of access media in accordance with geographical conditions, speed requirement, and available funds. In certain circumstances, a communication system that can be deployed quickly and efficiently with large enough capacity may be required. One alternative technology for this requirement is the Wireless Optical Communications, also known as the Free Space Optics (FSO) communications. FSO communication is an optical communication technology that uses laser beams transmitting in free space to transmit data between two points. This technology can be developed for high speed data rate, which could reach more than 1 Gbps. One of the factors that influence the performance of FSO systems is the attenuation under the influence of weather. In this research, measurements of light attenuation by rainfall in the area of Jakarta, especially Slipi were conducted. In this work, the loss and the attenuation coefficient under rain for several months in 2010 were measured, both for heavy rain and light rain (drizzle) and a model for the relationship of light attenuation by rainfall was derived. The measurement results are then compared with a theoretical model proposed by Rensch (Applied Optics, Vol.9, No.7). The experimental results showed good agreement with the model proposed by Rensch for rainfall intensity of 0.1 to 0.7 mm / min. However for a very heavy rain the two results show discrepancy. From the empirical model of attenuation due to rainfall derived from our own measurements and the data of the Indonesian Meteorology, Climatology and Geophysics Council for the year of 2010 on Climatology Station of Pondok Betung for Karet, Jakarta and Curung, Tangerang, a study on the performance of typical FSO communication system when installed in Jakarta (Pacific Place) and Tangerang area (campus of the University of Pelita Harapan, Lippo Karawaci) to local rainy season weather was conducted. The results of this study indicate, that for the month of January to April 2010 an FSO system between two buildings at The Pacific Place will have BER fluctuating between 10-13 (without rain) and 4.4 x 10-9 (heavy rain, dated April 5, 2010). Meanwhile, the same system between Building B and Building D in UPH Karawaci Campus will have BER fluctuating between 10-13 (without rain) and 4.8 x 10-8 (rain, dated Maret 8, 2010). / Perkembangan teknologi di Indonesia membutuhkan pemanfaatan media akses yang beragam dan yang sesuai dengan kondisi geografis, kebutuhan kecepatan, dan dana yang tersedia. Pada keadaan tertentu dibutuhkan sistem komunikasi yang dapat di-deploy secara cepat dan effisien dengan kapasitas yang cukup besar. Salah satu teknologi alternatif untuk kebutuhan ini adalah Optical Wireless Communications yang juga dikenal sebagai Free Space Optic (FSO) communications. FSO merupakan teknologi komunikasi optik yang menggunakan pemancaran berkas cahaya laser dalam ruang bebas untuk mengirim data antara dua titik. Teknologi ini dapat dikembangkan untuk kecepatan data rate yang tinggi, yang bisa mencapai lebih dari 1 Gbps. Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja sistem FSO adalah redaman oleh pengaruh cuaca. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran redaman cahaya oleh curah hujan di wilayah Jakarta, khususnya Slipi. Dalam pekerjaan ini, diukur loss dan koefisien attenuasi pada saat hujan selama beberapa bulan di tahun 2010, baik hujan lebat (deras) maupun hujan ringan (gerimis) dan diturunkan model untuk hubungan redaman cahaya oleh curah hujan. Hasil pengukuran kemudian dibandingkan dengan model teoretis yang diusulkan oleh Rensch (Applied Optics, Vol.9, No.7). Hasil eksperimen menunjukkan kecocokan dengan model Rensch untuk intensitas curah hujan 0.1 s/d 0.7 mm/min. Namun untuk hujan yang sangat deras terjadi diskrepansi. Dari model empiris redaman akibat curah hujan yang diturunkan dari pengukuran yang dilakukan sendiri dan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika untuk tahun 2010 pada Stasiun Klimatologi Pondok Betung untuk Karet, Jakarta dan Curung, Tangerang, maka dilakukan studi untuk mengaji kinerja sistem komunikasi FSO tipikal jika dipasang di wilayah Jakarta (Pacific Place) dan wilayah Tangerang (kampus Universitas Pelita Harapan, Lippo Karawaci) untuk kondisi cuaca musim hujan tipikal setempat. Dari hasil studi diperoleh, bahwa untuk bulan Januari s/d April 2010, sistem FSO antara dua gedung di Pacific Place akan mempunyai BER yang berfluktuasi antara 10-13 (tanpa hujan) dan 4.4 x10-9 (hujan lebat, tanggal 5 April 2010). Sementara itu, sistem yang dipasang antara Gedung B dan Gedung D, Kampus UPH Karawaci akan mempunyai BER yang berfluktuasi antara 10-13 (tanpa hujan) dan 4.8 x 10-8 (hujan lebat, tanggal 8 Maret 2010).