Globalization has a significant impact on the trade sector in Indonesia. The link between the national economy and the international economy will be even tighter. Globalization of trade on the one hand will open up opportunities for the market of products from domestic to international markets competitively, on the contrary also open opportunities for the entry of global products into the domestic market. A real example of the influence of globalization is the existence of a free market. Free trade and the entry of various kinds of imported products with well-known brands in the Indonesian market have an impact on the broader choice of consumers of a product. This is a great opportunity for fraudulent business actors who have bad intentions by plagiarizing a product using a wellknown brand. Famous brands of goods will influence consumer decisions in choosing a product. The image of a well-known brand has great strength in shaping consumer perceptions of the quality of a product. The reputation of wellknown brands has a greater selling value than ordinary brands in general. For businesses with bad intentions and want to find big profits in a short time, this opportunity is often used by producing a product by plagiarizing a well-known brand. Regulations relating to legal protection against well-known brands do not provide guarantees to the owners / holders of well-known brands. It was proven that there was still a case of passing off on the basis of bad faith because it copied the famous brand of a product. This is seen as an unfair business competition that can damage the reputation of a well-known brand among Indonesian people. The circulation of illegal cosmetic products with well-known brands that do not have marketing licenses and cannot be held accountable for the safety standards of the materials, causing enormous losses to consumers. Therefore, consumer protection is needed to protect consumer rights for the actions of business actors who sell and distribute illegal cosmetic products that do not meet quality standards. / Globalisasi membawa dampak yang cukup besar pada sektor perdagangan di Indonesia. Keterkaitan antara ekonomi nasional dengan perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perdagangan di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang masuknya produk-produk global ke pasar dalam negeri. Contoh nyata dari pengaruh globalisasi adalah adanya pasar bebas. Perdagangan bebas dan masuknya berbagai macam produk impor dengan merek terkenal di pasaran Indonesia membawa dampak semakin luasnya pilihan konsumen akan suatu produk. Hal ini merupakan kesempatan besar bagi pelaku usaha curang yang beritikad tidak baik dengan melakukan penjiplakan atas suatu produk dengan menggunakan merek terkenal. Merek terkenal dari suatu barang akan mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih suatu produk. Citra dari merek terkenal memiliki kekuatan yang besar dalam membentuk persepsi konsumen akan kualitas dari suatu produk. Reputasi dari merek terkenal memiliki nilai jual yang lebih besar daripada merek biasa pada umumnya. Bagi pelaku usaha yang beritikad tidak baik dan ingin mencari keuntungan besar dalam waktu yang singkat, peluang ini seringkali dimanfaatkan dengan memproduksi suatu produk dengan menjiplak merek terkenal. Regulasi yang terkait dengan perlindungan hukum terhadap merek terkenal tidak memberikan jaminan kepada pemilik/pemegang merek terkenal. Terbukti masih ditemukannya kasus pemboncengan merek terkenal (passing off) atas dasar itikad tidak baik karena menjiplak merek terkenal sebuah produk. Hal ini dipandang sebagai persaingan usaha tidak sehat yang dapat merusak reputasi sebuah merek terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Beredarnya produk kosmetik ilegal dengan merek terkenal yang tidak memiliki izin edar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan standar keamanan dari bahan-bahannya, menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi konsumen. Oleh karena itu perlindungan konsumen diperlukan untuk melindungi hak-hak konsumen atas perbuatan pelaku usaha yang menjual dan mengedarkan produk kosmetik ilegal yang tidak memenuhi standar mutu.