Cases of human rights violations in the Land of Papua have been going on since 1969 until now. The neglect of the settlement of cases by the Indonesian government has become one of the causes of resistance by pro-Papuan independence groups demanding the separation of Papua from the Republic of Indonesia. In order to realize this demand the independence group launched an action to gain international support. This has an impact on Indonesia's image in the international world. This study aims to describe Indonesia's efforts to improve Indonesia's image in the international community regarding cases of human rights violations in Papua. Constructivism is the theoretical basis for studying Indonesia's efforts. This study uses a qualitative approach with descriptive research methods by utilizing secondary data. Collecting data through literature study of documents, reports, and previous studies. In addition, researchers collect data through online searches to obtain news from local and foreign media, information and reports from internet sites, and previous studies. The results of the study show that the internationalization of cases of human rights violations has a bad impact on Indonesia's image in the international world, especially countries in the Pacific region which are countries that support Papuan independence. Therefore, to reduce tensions between Pacific countries and Indonesia, Indonesia seeks to strengthen diplomatic relations with Pacific countries by strengthening cooperation in various fields and providing humanitarian assistance to countries in need of assistance. Indonesia hopes that this step can create good relations and change the views of these countries towards Indonesia regarding cases of human rights violations in Papua. / Kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua sudah berlangsung sejak tahun 1969 hingga saat ini. Terbengkalainya penyelesaian kasus oleh pemerintah Indonesia telah menjadi salah satu penyebab perlawan oleh kelompok pro-kemerdekaan Papua yang menuntut pemisahan Papua dari NKRI. Dalam rangka mewujudkan tuntutan ini kelompok kemerdekaan meluncurkan aksi untuk mendapatkan dukungan internasional. Hal ini memberikan dampak terhadap citra Indonesia di dunia internasional. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya Indonesia untuk memperbaiki citra Indonesia di dunia internasional terkait kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua. Konstrukivisme menjadi landasan teoritis untuk menelaah upaya Indonesia.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualiatif metode penelitian deskriptif dengan memanfaatkan data sekunder. Pengumpulan data melalui studi kepustakaan terhadap dokumen, laporan, dan kajian terdahulu. Selain itu peneliti mengumpulkan data melalui penelusuran daring untuk mendapatkan berita dari media lokal maupun asing, informasi dan laporan dari situs internet, dan kajian terdahulu. Hasil penelitian menunjukan bahwa internasionalisasi kasus pelanggaran HAM memberikan dampak yang buruk terhadap citra Indonesia di dunia internasional khususnya negara di kawasan Pasifik yang merupakan negara-negara pendukung kemerdekaan Papua. Oleh karena itu untuk meredam ketegangan yang terjadi antara negara kawasan Pasifik dengan Indonesia, Indonesia berupaya untuk memperkuat hubungan diplomasi dengan negara kawasan Pasifik dengan mempererat kerjasama dalam berbagai bidang dan memberikan bantuan kemanusiaan terhadap negara yang membutuhkan bantuan. Indonesia berharap langkah tersebut dapat menciptakan hubungan yang baik dan merubah pandangan negara-negara tersebut terhadap Indonesia terkait kasus pelanggaran HAM di Tanah Papua.