Refugee expansions and the growth of informal settlements in Indonesia has defined as the human crisis and social dilemmas. This research aims to study the phenomenon of refugee crisis and illegal settlement in the capital city of Indonesia presented by national online news portal. Discourse analysis approach is used to analyze refugee identity representation and its social relation to locals. The symbolic interaction theory and social semiotics van Leeuwen is used as the scientific approach to research how mass media to construct refugee identity and observe its social relationship to locals based on news narrative description. Based on data collection technique is conducted, there are 39 articles published by 17 national online news portal publish refugee‟s social reality in Kalideres West Jakarta. Through post-positivist approach, the result of study shows the refugee identity are constructed into two communication mechanisms: naming and stereotyping. The naming mechanism is described through classification of refugee identities into six categories such as refugee, asylum seekers, immigrant, illegal immigrant, citizen and foreigner. Whereas stereotyping mechanism of refugee identity is described into seven social representation categories. Furthermore, in explaining its social relation to locals, the news narrative represent social donation behavior in which symbolized by food, money and clothes donation. / Meluasnya ekpansi migrasi Pengungsi ke Indonesia telah ditafsirkan sebagai bentuk bencana kemanusaan dan dilemma sosial. Penelitian ini bertujuan mengkaji fenomena krisis Pengungsi dan pemukiman illegal yang dibangun di Ibukota Jakarta menurut wacana media online nasional. Pendekatan analisis wacana digunakan untuk menganalisis representasi identitas Pengngs dan hubungan sosial Pengungsi dengan masyarakat lokal berdasarkan narasi media. Teori interaksi simbolik dan semiotic sosial van Leeuwen digunakan sebagai pendekatan ilmiah dalam mengkaji bagaimana media massa mengkonstruksikan identitas Pengungsi dan relasi sosial dengan penduduk melalui narasi berita yang dipublikasikan ke dalam portal berita. Sebanyak 39 artikel yang dipublikasikan 17 portal media online nasional menjadi data utama di dalam penelitian ini. Melalui pendekatan post-positivis, hasil penelitian menunjukkan bahwa identitas pengungsi dikonstruksikan ke dalam dua mekanisme komunikasi yaitu naming dan stereotyping. Mekanisme naming digambarkan melalui klasifikasi identitas Pengungsi ke dalam enam kategori yaitu Pengungsi, Pencari Suaka, imigran, imigran illegal, warga negara dan orang asing. Sedangkan mekanisme stereotipe identitas Pengungsi dijelaskan ke dalam tujuh kategori representasi sosial. Lebih lanjut, dalam menjelaskan relasi sosial antara Pengungsi dengan penduduk lokal, narasi media mempresentasikan perilaku donasi sosial yang disimbolisasikan melalui pemberian makanan, uang dan pakaian.