Pandemi COVID – 19 berdampak baik secara tidak langsung dan secara langsung terhadap berbagai aspek dari keberlangsungan hidup manusia. Tidak terkecuali pada pelayanan medis, terutama bagi pasien yang membutuhkan terapi atau pengobatan dengan frekuensi dan insensitas yang tinggi di rumah sakit. Pandemi ini juga dapat mempengaruhi pengobatan yang harus dilakukan oleh pasien seperti terapi dialisis. Hal ini dikarenakan pada unit hemodialisis di rumah sakit berpengaruh sebagai salah satu tempat transmisi virus COVID – 19 baik terhadap pasien maupun perawat itu sendiri. Penelitian ini dilakukan untuk melihat gambaran kualitas hidup dan faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dialisis sebelum dan setelah masa pandemi COVID – 19. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional dengan data yang diambil melalui penyebaran kuesioner secara daring melalui media sosisal dan wawancara kuesioner secara langsung kepada pasien hemodialisis Rumah Sakit Siloam Lippo Village Paviliun B dengan menggunakan kuesioner KDQOL – 36 yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Data yang telah didapatkan diolah dengan metode Wilcoxon dan Chi – Square menggunakan SPSS 28. Hasil penelitian uji rerata perbandingan kualitas hidup pasien dialisis sebelum dan setelah pandemi COVID – 19 pada analisis Wilcoxon didapatkan hasil p = 0.123 (>0.05) yang menunjukan bahwa pandemi COVID – 19 tidak mempengaruhi kualitas hidup pasien dialisis. Pada hasil analisis Chi – square pada faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dialisis ditemukan hasil yang tidak bermakna antara faktor – faktor yang diteliti dengan kualias hidup pasien dialisis baik sebelum maupun setelah pandemi COVID – 19. Sebagai kesimpulan, pandemi COVID -19 tidak mempengaruhi kualitas hidup pasien dialisis. / The COVID-19 pandemic has an indirect and direct impact on various aspects of human survival. Medical services are no exception, especially for patients who need therapy or treatment with high frequency and intensity in the hospital. This pandemic can also affect the treatment that must be done by patients such as dialysis therapy. This is because the hemodialysis unit in the hospital can be a place of transmission of the COVID-19 virus both to patients and the health workers. This study was conducted to look at the description of the quality of life and the factors that affect the quality of life of dialysis patients during the COVID-19 pandemic. This study that is going to be conducted, is done so that we can look at the description of the quality of life and the factors that affect the quality of life itself in the patient's dialysis before and after the COVID - 19 Pandemic. This study used a cross sectional method with data that will be collected through the distribution of online questionnaires through social media and direct questionnaires interviews to hemodialysis patients at Siloam Hospital Lippo Village Pavilion B using KDQOL – 36 which has been translated into Indonesian. The data that has been obtained is processed using the Wilcoxon and Chi Square method using SPSS 28. The results of the study on the comparison study of the quality of life of dialysis patients before and after the COVID-19 pandemic in Wilcoxon analysis showed p = 0.123 (> 0.05) which showed that the COVID-19 pandemic did not affect the quality of life of dialysis patients. In the results of the Chi – square analysis of the factors that affect the quality of life of dialysis patients, it was found that there were no significant results between the factors studied and the quality of life of dialysis patients both before and after the COVID-19 pandemic. In conclusion, the COVID-19 pandemic did not affect quality of life of dialysis patients.