Latar Belakang: Dispepsia merupakan suatu sindrom yang menggambarkan rasa tidak nyaman pada abdomen atas. Menurut data Profil Kesehatan Indonesia 2010, kasus dispepsia menempati peringkat ke-5 untuk kategori 10 jenis penyakit terbanyak pada pasien rawat inap. Status gizi adalah salah satu faktor yang berkaitan dengan dispepsia dan dapat ditentukan oleh IMT. Oleh karena itu, penelitian ini disusun untuk mengetahui tren peningkatan berat badan berlebih berdasarkan IMT dan hubungannya dengan dispepsia fungsional pada kalangan mahasiswa kedokteran. Tujuan Penelitian: Mengetahui hubungan antara IMT dan dispepsia fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan studi analitik dengan desain potong lintang (cross-sectional). Responden pada penelitian ini adalah 272 mahasiswa aktif di tahap akademik Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Bahan penelitian diperoleh dengan menghitung IMT responden dan kuesioner Rome IV untuk dispepsia fungsional. Pengambilan data dilakukan secara non-probabilitas, yaitu sampel convenience dengan membagikan kuesioner secara daring menggunakan google forms. Penelitian ini menggunakan Chi square atau Fisher Exact sebagai uji statistik. Hasil: Data menunjukkan dari total 390 sampel yang ikut serta dalam penelitian, sebanyak 206 orang (52,8%) mengalami dispepsia fungsional dengan frekuensi sampel terbanyak berada pada kategori IMT < 23 kg/m2 sebanyak 129 orang (56,6%). Hasil uji statistik IMT dengan dispepsia fungsional didapatkan p value 0,097 (P > 0,05), OR 0,695, dan 95% CI 0,464-1,042. Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara IMT dan dispepsia fungsional pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Kata Kunci: Dispepsia fungsional, Indeks Massa Tubuh, Mahasiswa kedokteran, Mahasiswa kedokteran UPH Referensi: 60 Jumlah Kata: 234 / Background: Dyspepsia is a syndrome that describes discomfort in the upper abdomen. According to the Indonesian Health Profile data in 2010, dyspepsia was ranked 5th in the category of the 10 most common types of disease in inpatients. Nutritional status is one of the factors related to dyspepsia and can be determined by BMI. Therefore, this study was structured to determine the trend of increasing excess body weight based on BMI and its relationship with functional dyspepsia among medical students. Purpose: Knowing the relationship between BMI and functional dyspepsia students of the Faculty of Medicine, Pelita Harapan University. Method: This research is an analytical study with a cross-sectional method. The population were 272 students of the Faculty of Medicine, Pelita Harapan University. The research material was obtained by calculating the respondent's BMI and the Rome IV questionnaire for functional dyspepsia. The data was collected using non-probability, namely convenience sample by distributing online questionnaires using google forms. It was analyzed by Chi square or Fisher Exact as a statistical test. Results: The data showed that among 390 samples involved in this study, there were 206 people (52.8%) suffering functional dyspepsia with the highest sample frequency being in the BMI <23 kg/m2 category as many as 129 people (56.6%). Statistical test result obtained p value 0.097 (P > 0.05), OR 0.695, and 95% CI 0.464-1.042. Conclusion: There was no significant relationship between BMI and functional dyspepsia in students of the Faculty of Medicine, Pelita Harapan University. Keywords: Functional dyspepsia, Body Mass Index, Medical students, UPH medical student. Reference: 60 Word Count: 250