Perdagangan satwa liar adalah masalah global yang terus meningkat selama bertahuntahun baik dalam intensitas maupun tingkat keparahannya. Bisnis perdagangan satwa liar atau perdagangan satwa liar ilegal sering kali menghasilkan sekitar $5 hingga $20 miliar setahun. Banyak dari hewan yang diperdagangkan telah menjadi terancam punah atau mendekati ambang kepunahan, sehingga tidak hanya permintaan yang lebih tinggi untuk produk tersebut tetapi juga upaya pedagang untuk memenuhi permintaan ini. Meningkatnya kejahatan dan kekerasan ini telah menciptakan masalah keamanan utama tidak hanya bagi satwa liar tetapi juga bagi seluruh ekosistem, termasuk lingkungan dan manusia. Afrika khususnya telah menjadi target utama perdagangan satwa liar ilegal, terutama yang berkaitan dengan trenggiling dan gajah. Meningkatnya intensitas kejahatan ini menciptakan kebutuhan untuk melakukan penelitian untuk benar-benar memahami mengapa perdagangan satwa liar diremehkan sebagai masalah global dan bagaimana perdagangan satwa liar global telah berdampak pada ekosistem melalui studi kasus di Afrika. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, metode kritis, dan metode studi kasus. Data telah dikumpulkan melalui sumber sekunder seperti studi sebelumnya, buku, artikel jurnal dan sumber daring. Kasus Malawi, Kenya, dan Kamerun telah dipilih karena mereka menciptakan gambaran yang luas namun cukup tentang berbagai cara perdagangan satwa liar berdampak pada ekosistem regional masing-masing di benua Afrika. Penelitian ini menyimpulkan bahwa perdagangan satwa liar diremehkan sebagai masalah global karena memprioritaskan masalah global lainnya dan berdampak pada ekosistem regional dengan mengubah hubungan manusia-hewan di setiap negara. / Wildlife trafficking is a global issue that has continued to rise throughout the years in both intensity and severity. The business of wildlife trafficking or the illegal wildlife trade often makes around anywhere from $5 to $20 billion a year. Many of the animals being trafficked have become endangered or near the brink of extinction, making not only the demand higher for the products but also the lengths traffickers will go to in order to meet these demands. This rise in crime and violence has created major security issues not only for the wildlife but for the entire ecosystem, including the environment and the human beings. Africa in particular has been a major target for the illegal wildlife trade especially in regards to their pangolins and elephants. The rise in intensity of these crimes creates need for research to be conducted to truly understand why wildlife trafficking is underrated as a global issue and how global wildlife trafficking has impacted the ecosystems through the case study of Africa. This research has applied the qualitative method, the critical method, and the case study method. Data has been collected through secondary sources such as previous studies, books, journal articles, and online resources. The cases of Malawi, Kenya, and Cameroon have been chosen as they create a broad yet ample representation of the different ways wildlife trafficking has impacted their respective regional ecosystems in the continent of Africa. The research has concluded that wildlife trafficking is underrated as a global issue due to the prioritization of other global issues and has impacted regional ecosystems by altering the human-animal relations within each country.