Jumlah penderita Diabetes Melitus di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi pula di Puskesmas Kutai, dari tiga Puskesmas yang berdekatan, Puskesmas Kutai merupakan Puskesmas dengan jumlah kasus Diabetes Melitus tertinggi yaitu sebanyak 218 jiwa. Tindakan masyarakat melakukan deteksi dini pemeriksaan kadar gula darah dipengaruhi oleh pengetahuan mereka tentang penyakit Diabetes Melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan penyakit Diabetes Melitus dengan tindakan melakukan deteksi dini pemeriksaan kadar gula darah di RW 08 Kelurahan Bencongan Indah Tangerang. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif korelasional secara cross sectional menggunakan purposive sampling terhadap 100 responden. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner berbentuk skala Guttman untuk menggambarkan tingkat pengetahuan responden menjadi tiga kategori yaitu baik, cukup, dan kurang. Data penelitian dianalisa menggunakan sistem komputerisasi dengan uji analisa chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan (p value = 0.046) antara tingkat pengetahuan tentang penyakit Diabetes Melitus dengan tindakan melakukan deteksi dini pemeriksaan kadar gula darah. Masih banyak masyarakat yang memiliki pengetahuan yang kurang mengenai penyakit Diabetes Melitus, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan dapat meneliti faktor apa saja yang memengaruhi kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit Diabetes Melitus./ Number of patients with Diabetes Mellitus in Indonesia increased from year to year. This happens also in Kutai health Center, from three adjacent health center, health center Kutai is Diabetes Mellitus with the highest number of cases as many as 218 people. Community action early detection examination of blood glucose levels are influenced by their level of knowledge about the disease of Diabetes Mellitus. The purpose of this research is to determine the relationship of knowledge Diabetes Mellitus with the action of early detection examination of blood glucose level in the RW 08 Bencongan Indah Village Tangerang. The method used is quantitative correlation cross sectional using purposive sampling of 100 respondents. The instrument used was questionnaire form Guttman scale to describe the level of knowledge the respondents into three categories: good, fair, and less. The research data were analyzed using a computerized system to test chisquare analysis. The result showed that there was a significant correlation (p value = 0.046) between the level of knowledge about the Diabetes Mellitus disease with the action of early detection examination of blood sugar levels. There are still many people who have less knowledge about Diabetes Mellitus disease, so further research is expected to examine what factors influence the less of public knowledge about Diabetes Mellitus disease.