Menjalani masa perkuliahan memang tidaklah mudah, dalam hal akademik mahasiswa selalu dihadapkan dengan banyaknya tugas-tugas yang harus dikerjakan dan seringnya jenis tugas tersebut juga membutuhkan waktu pengerjaan serta usaha yang lebih besar. Oleh karena itu self-efficacy yang ada dalam diri mahasiswa dapat membantu dalam hal performa akademik. Tugastugas akademik yang diberikan sebenarnya memiliki tujuan untuk mengetahui sejauh mana penguasaan mahasiswa akan materi-materi yang telah dibahas sehingga dapat membuat mahasiswa tertantang dan berusaha mempelajari mata kuliah tersebut lebih dalam, namun pada kenyataannya seringkali mahasiswa merasa enggan atau malas untuk memulai mengerjakan atau menyelesaikannya. Hal ini dikarenakan adanya penilaian awal diri pada mahasiswa tersebut bahwa ia merasa tidak yakin mampu mencapai hasil akhir tugas dengan baik sehingga ia merasa cemas takut akan mengalami kegagalan dan pada akhirnya mempersepsikan tugas sebagai hal yang dianggap tidak menyenangkan. Maka hal tersebut dapat semakin membuka peluang terjadinya prokrastinasi akademik. Self-efficacy dapat membantu mahasiswa dalam menentukan seberapa besar usaha yang akan dikeluarkan dalam mengerjakan tugas, seberapa lama individu tersebut bisa bertahan/tabah ketika menemukan hambatan ataupun kesulitan dalam pengerjaan tugas, dan keuletan mahasiswa untuk mencari solusi jawaban dari kesulitan tugas tersebut. Sehingga diharapkan self-efficacy dapat meminimalisir kemungkinan untuk terjadinya prokrastinasi akademik yang memiliki banyak dampak negatif dibidang hal akademik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan hubungan antara selfefficacy dan prokrastinasi akademik pada pengerjaan tugas mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada universitas-universitas yang berada di Jakarta. Instrumen penelitian adalah kuesioner tentang self-efficacy dan prokrastinasi akademik. Tes validitas instrumen menggunakan Pearson Product Moment dan tes reliabilitas instrumen menggunakan Cronbach’s Alpha. Data terkumpul sebanyak 405 responden mahasiswa dengan menggunakan teknik sampel simple random sampling. Korelasi Pearson digunakan untuk menguji hipotesis dan independent sample test digunakan untuk analisis data tambahan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik pada pengerjaan tugas mahasiswa dengan nilai signifikansi (p=0.00) dan nilai koefisien korelasi r=-0.847. Untuk hasil data analisis tambahan, tidak terdapat perbedaan antara self-efficacy dan prokrastinasi akademik berdasarkan jenis kelamin.