Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dan regulasi emosi pada ibu bekerja yang memiliki anak balita di wilayah JABODETABEK. Regulasi emosi dijelaskan sebagai kemampuan individu untuk mengatur dan mengungkapkan emosi dimana hal ini memiliki peran yang sangat penting di dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini didasarkan pada pernyataan bahwa terdapat ibu bekerja yang mengalami disregulasi emosi disebabkan oleh faktor-faktor seperti kualitas tidur yang dikatakan dapat mempengaruhi regulasi emosi dimana kualitas tidur yang buruk dapat menyebabkan suasana hati yang buruk hingga berbagai gangguan psikologis lainnya. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif dan kemudian didapatkan hasil bahwa kualitas tidur mempengaruhi regulasi emosi secara positif dan signifikan (r = .684, p < .001) yang kemudian menjelaskan bahwa semakin tinggi gangguan tidur maka akan semakin tinggi pula disregulasi emosi yang dialami, selain itu juga didapatkan hasil bahwa usia dan status pernikahan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap regulasi emosi./This research aims to examine the relationship between sleep quality and emotional regulation in working mothers with toddlers in the JABODETABEK area. Emotional regulation is described as an individual's ability to manage and express emotions, which plays a crucial role in daily life. This study is based on the assertion that working mothers experience emotional dysregulation due to factors such as sleep quality, which is said to affect emotional regulation. Poor sleep quality can lead to negative moods and various other psychological disorders. The research employs a quantitative method and yields results indicating a significant positive impact of sleep quality on emotional regulation (r = .684, p < .001), explaining that higher sleep disturbances correspond to higher levels of emotional dysregulation experienced. Additionally, the study reveals that age and marital status significantly influence emotional regulation.