Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan hukum terhadap kelompok geng motor yang melakukan tindak pidana kekerasan mengakibatkan kematian dalam putusan nomor 1643/Pid.B/2022/PN.Mdn dan untuk mengetahui analisa pertimbangan Majelis Hakim memberi putusan terhadap kelompok geng motor yang melakukan tindak pidana kekerasan mengakibatkan kematian dalam putusan nomor 1643/Pid.B/2022/PN.Mdn. Penelitian ini menggunakan metode penelitian normatif empiris yaitu penggabungan hukum normatif dengan penambahan empiris. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah tersedia dalam bentuk hasil penelitian. Cara perolehan data dilakukan dengan studi kepustakaan terhadap buku, jurnal, skripsi dan lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan terhadap kasus hukum (case study). Penelitian ini menganalisis data secara kualitatif dengan mengumpulkan, menyusun, membagi menjadi satuan masing-masing dan dihubungkan dengan permasalahan penelitian untuk menarik kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah penerapan hukum terhadap kelompok geng motor yang melakukan tindak pidana kekerasan mengakibatkan kematian di kota Medan dalam putusan nomor 1643/Pid.B/2022/Pn.Mdn adalah terdakwa dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP, namun menurut Penulis terdakwa lebih memenuhi Pasal 338 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Pertimbangan Majelis Hakim memberi putusan terhadap kelompok geng motor yang melakukan tindak pidana kekerasan mengakibatkan kematian di kota Medan dalam putusan nomor 1643/Pid.B/2022/PN.Mdn adalah Majelis Hakim menyatakan Terdakwa memenuhi unsur-unsur Pasal 170 ayat (2) ke-3 KUHP, namun menurut Penulis Majelis Hakim tidak cermat dan tidak teliti dalam mempertimbangkan perbuatan terdakwa, bahwa terdakwa dan yang lain melakukan pembacokan terhadap korban dengan senjata tajam ke bagian kepala dan dada kiri (jantung) yang merupakan organ vital sebagaimana Yurisprudensi nomor 1/Yur/Pid/2018 dan Terdakwa bersama yang lain juga lebih memenuhi Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP karena semuanya memiliki peran masing-masing dalam mewujudkan tindak pidana / This study aims to determine the application of the law to motorcycle gang groups who commit acts of violence resulting in death in decision number 1643/Pid.B/2022/PN.Mdn and also to find out the analysis of the considerations of the Panel of Judges giving decisions against motorcycle gangs who commit criminal acts violence resulted in death in decision number 1643/Pid.B/2022/PN.Mdn. This research uses an empirical normative research method, namely combining normative law with empirical additions. This research uses secondary data, namely data that is available in the form of research results. The way to obtain data is through literature study of books, journals, theses and others. This research uses an approach to legal cases (case study). This research analyzes data qualitatively by collecting, arranging, dividing it into individual units and connecting it to the research problem to draw conclusions. The research results obtained were the application of the law to motorbike gang groups who committed violent crimes resulting in death in the city of Medan in decision number 1643/Pid.B/2022/Pn.Mdn, where the defendant was declared legally and convincingly guilty of committing the crime of Article 170 paragraph (2) 3 of the Criminal Code, but according to the author the defendant more fully complies with Article 338 of the Criminal Code Jo. Article 55 paragraph (1) 1st of the Criminal Code. The consideration of the Panel of Judges in giving a decision to a motorbike gang group that committed violent criminal acts resulting in death in the city of Medan in decision number 1643/Pid.B/2022/PN.Mdn is that the Panel of Judges stated that the Defendant fulfilled the elements of Article 170 paragraph (2) to- 3 of the Criminal Code, however, according to the author, the panel of judges was not careful and careful in considering the defendant's actions, that the defendant and others stabbed the victim with a sharp weapon to the head and left chest (heart) which are vital organs as per Jurisprudence number 1/Yur/ Pid/2018 and the Defendant along with the others also fulfill Article 55 paragraph (1) 1 of the Criminal Code because they all have their respective roles in carrying out criminal acts.