Latar Belakang : Gastrointestinal Reflux Disease (GERD), penyakit pencernaan kronis yang disebabkan oleh terjadinya refluks isi lambung yang naik ke kerongkongan dan di Indonesia mempunyai prevalensi 22.8% (2016). Stres adalah salah satu factor risiko yang dapat memicu gejala GERD terutama pada mahasiswa fakultas kedokteran yang menjadi populasi rentan dengan risiko GERD. Ini dapat dilihat dari penelitian yang dilakukan di Saudi Arabia yang menyatakan bahwa prevalensi GERD pada mahasiswa kedokteran menunjukan 25% dibanding mahasiswa non-kedokteran, 23.8%. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan antara tingkat stres dengan GERD pada mahasiswa fakultas kedokteran. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui prevalensi GERD dan stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan. Metode : Penelitian ini menggunakan jenis studi analitik dengan desain observasional analitik potong lintang komperatif tidak berpasangan. Menggunakan dua kuesioner yaitu PSS-10 untuk menilai tingkat stres dan GERD-Q untuk mendiagnosa GERD. Hasil data penelitian dianalisa menggunakan metode uji Fisher. Hasil : Dari 106 responden, didapatkan 75 responden yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Diantara 75 responden 16 memiliki jenis kelamin laki-laki (21.3%) dan 59 memeliki jenis kelamin perempuan (78.7%). Terdapat hubungan yang tidak bermakna antara tingkat stres dengan GERD (p = 0.467, OR = 0.441) pada mahasiswa FK UPH. Kesimpulan : Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara tingkat stres dengan GERD yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor dan perancu pada mahasiswa FK UPH. Kata kunci : Tingkat stres, Gastrointestinal Reflux Disease, GERD/ Background : Gastrointestinal Reflux Disease (GERD), a chronic digestive disease caused by the reflux of stomach contents into the esophagus, with a prevalence of 22.8% in Indonesia. Stress is one of the risk factors that can trigger GERD symptoms, especially in medical school students who are a vulnerable population. This can be seen from research conducted in Saudi Arabia which states that the prevalence of GERD in medical students is 25% compared to non-medical students, 23.8%. Therefore, this study was conducted to prove the relationship between stress levels and GERD in medical school students. Objectives : To determine the prevalence of GERD and stress in Pelita Harapan University Faculty of Medical Students Methods : This study uses an analytic study type with an unpaired comparative cross- sectional analytic observational design. Using two questionnaires which is the PSS-10 to assess stres and GERD-Q to diagnose GERD. The result of the study are going to analysed using the fisher method. Results : Out of 106 respondents, 75 respondents met the inclusion and exclusion criteria. Among the 75 respondents, 16 were male (21.3%) and the other 59 were female (78.7%). There was a non-significant relationship between stress level and GERD (p = 0.467, OR = 0.441) among University of Pelita Harapan Medical Students. Conclusion : This research concluded that there is no significant relationship between stress level and GERD, which could be caused by several factors and confounding in University of Pelita Harapan Medical Students. Keywords : Stress, Gastrointestinal Reflux Disease, GERD