Latar Belakang: Lanjut usia atau lansia menurut WHO dan Kemenkes adalah seseorang yang sudah memiliki usia diatas atau sama dengan 60 tahun. Berdasarkan WHO populasi lansia di dunia diperkirakan akan mencapai 2,1 milyar jiwa pada tahun 2050. Penduduk lansia akan mengalami perubahan fisik, mental dan sosial, terutama perubahan fisik dimana lansia akan mengalami penurunan secara struktural dan fisiologi. Permasalahan fisik yang dialami dapat membuat seorang lansia lebih mudah mengalami peristiwa jatuh. Prevalensi jatuh pada lansia di Indonesia pada tahun 2018 mencapai 12,8 persen. Pada penelitian sebelumnya ditemukkan bahwa lansia di panti werdha memiliki risiko jatuh lebih tinggi, yang dimana dipengaruhi oleh jenis kelamin usia dan faktor-faktor lainnya. Namun, ada beberapa penelitian lain yang memiliki hasil yang berbeda. Oleh karena itu, peneliti ingin membandingkan risiko jatuh lansia yang tinggal di panti werdha dan di rumah untuk meneliti kembali masalah ini dan mengonfirmasi hasil benar. Tujuan: Untuk mengetahui perbandingan risiko jatuh lansia yang tinggal di panti werdha dengan lansia yang tinggal tinggal di rumah di wilayah Tangerang. Metode: Penelitian ini menggunakan studi desain cross-sectional dengan analitik komparatif kategorik tidak berpasangan. Instrumen penelitian berupa kuesioner Morse Fall Scale yang sudah tervalidasi dan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi target penelitian ini adalah lansia yang berusia ≥ 60 tahun dengan jumlah 208 sampel. Hasil data dianalisis menggunakan SPSS 26.0 dan diolah dengan uji statistik Mann Whitney. Hasil: Terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko jatuh lansia yang tinggal di panti werdha dengan lansia yang tinggal di rumah di wilayah Tangerang dengan nilai p < 0.05. Nilai perbedaan rata-rata pada variabel jatuh untuk responden yang tinggal di panti werdha adalah sebesar 46.682 ± 11.419 sedangkan nilai rata-rata untuk responden yang tinggal dirumah adalah sebesar 41.057 ± 11.399. Kesimpulan: Terdapat perbedaan perbandingan risiko jatuh lansia yang tinggal di panti werdha dengan lansia yang tinggal di rumah di wilayah Tangerang.Kata Kunci: Lansia, risiko jatuh/Background: According to the WHO and the Ministry of Health, the elderly or seniors are individuals who are 60 years old or older. According to the WHO, the global elderly population is estimated to reach 2.1 billion by 2050. The elderly will undergo physical, mental, and social changes, especially physical changes involving structural and physiological decline. Physical issues can make the elderly more prone to falling. The prevalence of falls in Indonesia in 2018 reached 12.8 percen Objective: This study seeks to determine the comparison of fall risk between elderly residents in nursing homes and those living at home in the Tangerang region. Methods: This study employs a cross-sectional design with non-paired categorical comparative analytics. The research instruments include the Hendrich II Fall Risk Model questionnaire combined with the validated timed up and go test, using purposive sampling. The target population for this study is individuals aged ≥ 60 years, with a sample size of 208. Data analyzed using SPSS 26.0 and processed with the Mann Whitney statistical test. Results: There is a significant difference between the risk of falls in elderly people living in nursing homes and elderly people living at home in Tangerang area with a p value <0.05. The average difference value for the fall variable obtained an average value for respondents who live in nursing homes is 46,682 ± 11.419, while the average value for respondents who live at home is 41,057 ± 11.399. Conclusion: There is a difference between the risk of falls of the elderly people living in nursing homes and the elderly people living at home in the Tangerang area. Keywords: Elderly, fall risk