The departure of a child in a family is an event that is certain to happen. This event brings many changes in the family. The impact of the departure itself is often experienced negatively, especially for housewives. The departure of a child causes housewives to be sad, depressed, lonely, and have other negative responses. This response is called empty nest syndrome. Empty nest syndrome can be reduced if housewives establish meaningful relationships with their children. This perception of meaningfulness is called mattering to children. The purpose of this study was to examine the relationship between mattering to children and the level of empty nest syndrome in middle-aged housewives in Indonesia. This study used a quantitative method with a cross-sectional design and a correlational research method with 107 middle-aged housewives in Indonesia. This study used the measuring instruments The Mattering Index (MI) and Empty Nest Syndrome Scale - Indian Form (ENS-IF). The results of the study showed that there was a significant negative relationship between caring for children and the level of empty nest syndrome in housewives (r=-.686, p<.001). The lower the caring of housewives, the higher the level of empty nest syndrome they have. / Kepergian anak di dalam sebuah keluarga merupakan peristiwa yang pasti terjadi. Peristiwa ini membawa banyak perubahan di dalam keluarga. Dampak dari kepergian sendiri banyak dialami secara negatif, terutama pada ibu rumah tangga. Kepergian anak menyebabkan ibu rumah tangga sedih, tertekan, kesepian, dan respon negatif lainnya. Respon inilah yang disebut dengan empty nest syndrome. Empty nest syndrome dapat berkurang apabila ibu rumah tangga menjalin hubungan yang bermakna dengan anaknya. Persepsi kebermaknaan inilah yang disebut dengan mattering to children. Tujuan penelitian ini adalah melihat hubungan antara mattering to children dengan tingkat empty nest syndrome pada ibu rumah tangga dewasa madya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross-sectional dan metode penelitian korelasional kepada 107 ibu rumah tangga dewasa madya di Indonesia. Penelitian ini menggunakan alat ukur The Mattering Index (MI) dan Empty Nest Syndrome Scale – Indian Form (ENS-IF). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan negatif antara mattering to children dengan tingkat empty nest syndrome pada ibu rumah tangga (r=-.686, p<.001). Semakin rendah mattering yang dimiliki ibu rumah tangga, maka semakin tinggi tingkat empty nest syndrome yang dimilikinya.