Kebangkitan sekularisme Prancis sejak tahun 2015 merupakan fenomena sosial dan politik yang mendapatkan perhatian luas dari berbagai kalangan, baik dalam negeri maupun dunia internasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor- faktor penyebab dan juga pendorong terjadinya penguatan undang-undang sekularisme Prancis serta pengaruhnya terhadap kebijakan luar negeri negara sejak tahun 2015. Selain itu, penulis juga ingin meningkatkan pemahaman publik mengenai berbagai kemungkinan yang akan terjadi akibat dari adanya fenomena sosial dan politik ini. Penelitian ini menggunakan konsep Analisis Kebijakan Luar Negeri yang bertujuan untuk mengkaji berbagai faktor internal dan juga eksternal negara Prancis. Dengan menggunakan metode penelitian Deskriptif Kualitatif, penulis berkeingininan untuk mengolah keseluruhan data sekunder yang ada secara komprehensif, detail dan mendalam, di mana metode ini akan membantu penulis menganalisis konstruksi sosial dan politik yang terjadi di negara Prancis. Hasil dari penelitian yang ada menunjukkan bahwa, terdapat ketidakseimbangan antara politik dalam negeri Prancis dengan kebijakan luar negerinya. Penguatan Undang-Undang sekularisme Prancis yang diakibatkan oleh fenomena radikalisme kelompok ekstrimis Islam membuat politik dalam negeri Prancis bergejolak. Hal ini didasari oleh arti dari sekularisme itu sendiri yaitu pemisahan antara agama dan negara yang sangat bertolak belakang dengan agama Islam. Pengesahan undang-undang larangan penggunaan Burqa dan Nikab di ruang publik dan institusi pemerintah, pengetatan ruang gerak komunitas Muslim Prancis serta penerbitan aturan pemerintah yang dinilai Islamofobia, membuat kondisi politik dan sosial negara dengan populasi Islam terbesar di Eropa ini berkecamuk. Kondisi ini juga sangat memengaruhi politik luar negeri Prancis yang mendapat berbagai kecaman dan ancaman dari negara-negara Islam seperti Iran dan Turkiye. Kebijakan luar negeri Prancis yang menerapkan sistem sekularisme dalam berbagai kampanye politik luar negerinya membuat hubungan Prancis dengan kedua negara ini secara khusus berada di ujung tanduk. Kebijakan luar negeri yang didasari oleh ambisi “Universalisme Prancis” ini tidak hanya membuat Prancis bersitegang dengan negara Iran dan Turkiye, akan tetapi perseteruan ini merambat kepada pengucilan Prancis di kalangan komunitas negara Muslim internasional./The rise of secularism in France since 2015 is a social and political phenomenon that has received widespread attention from various circles, both domestically and internationally. This research aims to identify the factors that have led to the strengthening of French secularism laws and their influence on the country's foreign policy since 2015. In addition, the author also wants to increase public understanding of the various possibilities that will occur as a result of this social and political phenomenon. This research uses the concept of Foreign Policy Analysis which aims to examine various internal and external factors of France. By using the Descriptive Qualitative research method, the author wishes to process all existing secondary data comprehensively, in detail and in depth, where this method will help the author analyze the social and political constructions that occur in France. The results of the research show that there is an imbalance between France's domestic politics and its foreign policy. The strengthening of the French secularism law caused by the phenomenon of radicalism of Islamic extremist groups has made French domestic politics turbulent. This is based on the meaning of secularism itself, which is the separation between religion and the state, which is very contrary to Islam. The passing of a law banning the use of Burqa and Nikab in public spaces and government institutions, tightening the movement of the French Muslim community and issuing government regulations that are considered Islamophobic, has made the political and social conditions of the country with the largest Islamic population in Europe raging. This condition also greatly influenced France's foreign policy, which received various criticisms and threats from Islamic countries such as Iran and Turkey. France's foreign policy of implementing secularism in its foreign policy campaigns has put France's relations with these two countries in particular on the edge. This foreign policy based on the ambition of “French Universalism” has not only put France at odds with Iran and Turkey, but this feud has led to France's ostracization among the international Muslim community.