Penelitian ini berjudul "Kajian Hukum Terhadap Pelaku Pembunuhan Berencana Pasal 340 KUHP Melalui Jasa Orang Lain". Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan hukum terhadap pelaku pembunuhan berencana yang menggunakan jasa orang lain dalam melakukan tindak pidana tersebut. Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) diperuntukkan bagi pelaku intelektual yang merupakan otak kejahatan, dengan adanya unsur sengaja dan rencana terlebih dahulu, sebagaimana diatur dalam juncto Pasal 55 ayat 1 butir 1 yang menyatakan "yang menyuruh melakukan". Sementara itu, pelaku realita yang melakukan tindakan pembunuhan dikenakan Pasal 338 KUHP, di mana mereka melakukan pembunuhan dengan sengaja, sering kali karena adanya imbalan berupa uang atau hadiah dari pelaku intelektual. Dalam konteks ini, pelaku realita tidak memiliki rencana atau niat untuk membunuh sebelumnya, sehingga pertanggungjawaban hukum mereka berbeda. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian normative atau doktrinal dengan pendekatan perundang-undangan untuk mengeksplorasi hubungan antara kedua pasal tersebut. Kesimpulan dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun pelaku realita melaksanakan tindakan pembunuhan berencana itu merupakan perintah dari pelaku intelektual yang memiliki rencana dan motivasi untuk membuat orang lain mati. Sehingga pelaku realita dikenakan Pasal 338 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 butir 1 (mereka yang melakukan) dan butir 2 (dengan pemberian), bukan dikaitkan dengan Pasal 340 KUHP seperti putusan-putusan yang sudah ada. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan lebih dalam mengenai kompleksitas pertanggungjawaban hukum dalam kasus pembunuhan berencana dan implikasinya terhadap pelakupelaku yang terlibat dalam kejahatan tersebut / This research is entitled “Legal Study of the Perpetrator of Planned Murder Article 340 of the Criminal Code through the Services of Others”. The purpose of this study is to analyze the application of the law against perpetrators of premeditated murder who use the services of others in committing the crime. Article 340 of the Criminal Code (KUHP) is intended for intellectual perpetrators who are the brains of the crime, with the elements of intent and premeditation, as regulated in conjunction with Article 55 paragraph 1 point 1 which states “who ordered to do”. Meanwhile, real actors who commit acts of murder are subject to Article 338 of the Criminal Code, where they commit murder intentionally, often in exchange for money or gifts from intellectual actors. In this context, reality actors do not have a plan or intention to kill beforehand, so their legal liability is different. This research uses a normative or doctrinal research type with a statutory approach to explore the relationship between the two articles.The conclusion of the research results shows that although the reality actors carry out the act of premeditated murder it is the order of the intellectual actors who have the plan and motivation to make other people die. So that the perpetrators of reality are subject to Article 338 of the Criminal Code in conjunction with Article 55 paragraph 1 item 1 (those who do) and item 2 (with provision), not associated with Article 340 of the Criminal Code as existing decisions. This research is expected to provide deeper insight into the complexity of legal liability in premeditated murder cases and its implications for the perpetrators involved in the crime