Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana landasan hukum bagi penggugat dalam sengketa No. 96/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2022/PN Niaga Jkt.Pst, Untuk mengetahui bagaimana pertimbangan hukum oleh hakim dalam memutuskan perkara pada sengketa No. 96/Pdt.Sus HKI/Cipta/2022/PN Niaga Jkt.Pst dan Untuk mengetahui bagaimana perlindungan hukum atas konsep dan ide yang dituangkan didalam karya tulis dan program komputer dalam perlindungan Undang-Undang Hak Cipta. Metode Penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian hukum normatif dan penelitian hukum normatif-empiris judical case study. Penelitian hukum normatif yang berdasarkan dari studi dokumen berupa teori hukum, peraturan perundang-undangan, serta dapat juga pendapat dari para sarjana dan Penelitian hukum normatif-empiris judical case study berdasarkan adanya penggunaan data hasil keputusan pengadilan. Penelitian tertuju pada studi dokumen peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan dengan Putusan No. 96/Pdt.Sus-Hki/Cipta/2022/Pn Niaga Jkt.Pst. Hasil Penelitian dan analisis yang diperoleh peneliti adalah bahwa Perkara ini melibatkan gugatan terkait karya tulis dan program komputer yang diajukan oleh penggugat, dengan dasar hukum meliputi Pasal 1 Angka 11, Pasal 40 Ayat (1), Pasal 5 Ayat (1), Pasal 8, Pasal 9, Pasal 16 Ayat (2), Pasal 1 Angka 25, dan Pasal 99 Ayat (1) Undang-Undang Hak Cipta. Hakim dalam pertimbangannya menolak eksepsi terkait salah pihak (error in persona) dan gugatan yang dianggap kabur (obscuur libel), serta memperhatikan bukti dari kedua belah pihak, termasuk saksi-saksi dan pendapat ahli yang diajukan. Hakim memutuskan bahwa karya Penggugat, yang berupa metode pemesanan ojek online berbasis internet, tidak dilindungi oleh hak cipta karena hanya dianggap sebagai ide atau konsep. Hak cipta hanya melindungi ekspresi dari sebuah ide, bukan ide itu sendiri, sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 41 UU No. 28 Tahun 2014. Untuk perlindungan ide, disarankan menggunakan mekanisme paten yang diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2016 tentang Paten, yang melindungi invensi spesifik atas teknologi./ This research aims to examine the legal basis for the plaintiff in the dispute No. 96/Pdt.Sus-HKI/Cipta/2022/PN Niaga Jkt.Pst, to understand the legal considerations made by the judge in deciding the case, and to analyze the legal protection of concepts and ideas expressed in written works and computer programs under the Copyright Law. The research method used by the researcher is normative legal research and normative-empirical legal research through judicial case studies. Normative legal research is based on document studies, including legal theories, legislation, and expert opinions, while normative-empirical judicial case studies involve the use of court decision data. The research focuses on document studies of legislation and court rulings, particularly Decision No. 96/Pdt.SusHKI/Cipta/2022/PN Niaga Jkt.Pst. The findings and analysis reveal that this case involved a lawsuit related to written works and computer programs filed by the plaintiff, with a legal basis including Article 1 Number 11, Article 40 Paragraph (1), Article 5 Paragraph (1), Articles 8, 9, 16 Paragraph (2), Article 1 Number 25, and Article 99 Paragraph (1) of the Copyright Law. In the judge's considerations, the exception related to the wrong party (error in persona) and the obscurity of the lawsuit (obscuur libel) were rejected, and the evidence from both parties, including witnesses and expert opinions, was examined. The judge ruled that the plaintiff's work, a method of ordering online motorcycle taxis via the internet, was not protected by copyright because it was considered merely an idea or concept. Copyright only protects the expression of an idea, not the idea itself, in accordance with Article 41 of the Copyright Law No. 28 of 2014. To protect ideas, it is recommended to use the patent mechanism regulated in Law No. 13 of 2016 on Patents, which protects specific technological inventions.