Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis musik dan efek bunyi pada saat antisipasi hingga terjadi Jumpscare pada film horor baik dari aspek kenyaringan maupun aspek spektral. Penelitian ini berusaha memaparkan perkembangan musik dan efek bunyi pada saat antisipasi hingga terjadi jumpscare pada film horor pada setiap periode, dari aspek kenyaringan maupun aspek spektral. LUFS-M dan spektral sentroid adalah dua elemen obyektif bunyi yang digunakan pada penelitian ini. Penelitian dilaksanakan dengan metode kuantitatif deskriptif dengan pendekatan observasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film 1970-an hingga 1980-an lebih mengandalkan tingkat kenyaringan rendah dan frekuensi rendah pada saat antisipasi. Sebaliknya, film 1990-an dan 2000-an cenderung menggunakan tingkat kenyaringan yang lebih tinggi dan frekuensi tinggi untuk memperkuat ketegangan dan kejutan, baik pada tahap antisipasi maupun jumpscare. Implikasinya adalah film horor klasik membangun ketegangan melalui kesunyian yang merangsang imajinasi, film horor modern menghadirkan ketegangan lebih langsung melalui suara yang lebih terdengar, namun keduanya tetap mengandalkan lonjakan suara yang terkontrol.