Penelitian ini mengkaji keadilan pembagian waris bagi istri yang berperan sebagai pencari nafkah tunggal dalam perkawinan tanpa anak berdasarkan perspektif Hukum Islam di Indonesia. Menggunakan pendekatan normatif-empiris, studi ini menganalisis ketentuan normatif dalam Al-Qur’an, Hadits, Kompilasi Hukum Islam (KHI), dan pendapat ulama, serta mengintegrasikannya dengan data empiris melalui studi kasus, wawancara dengan ahli hukum Islam, notaris, dan analisis putusan pengadilan. Fokus utama penelitian adalah mengevaluasi kesesuaian norma hukum waris Islam dengan prinsip keadilan dalam konteks peran istri sebagai pencari nafkah tunggal, serta mengidentifikasi peran notaris dalam memberikan perlindungan hukum yang adil dalam proses pembagian waris. Temuan penelitian ini menunjukkan pentingnya reinterpretasi norma hukum waris Islam yang bersifat Ijtihad guna merespons dinamika sosial dan perubahan struktur peran gender dalam keluarga modern. Secara teoritis, penelitian ini berkontribusi pada penguatan wacana keadilan substantif dalam hukum waris Islam, sementara secara praktis memberikan rekomendasi bagi pembuat kebijakan, notaris, dan masyarakat dalam mewujudkan pembagian waris yang lebih adil dan kontekstual. / This research explores the justice of inheritance distribution for a wife who acts as the sole breadwinner in a childless marriage, examined through the lens of Islamic law in Indonesia. Employing a normative-empirical approach, this study analyzes normative legal sources such as the Al-Qur’an, Hadits, the Compilation of Islamic Law (KHI), and scholarly opinions, while integrating them with empirical data obtained from case studies, interviews with Islamic legal experts, notaries, and court decision analyses. The primary focus is to assess the alignment of Islamic inheritance norms with the principle of justice in the context of a wife’s economic role as sole provider, and to identify the role of notaries in ensuring equitable legal protection in inheritance matters. The findings emphasize the necessity of reinterpreting Ijtihad norms in Islamic inheritance law to respond to evolving social conditions and changing gender roles within the modern family structure. Theoretically, this research contributes to the discourse on substantive justice in Islamic inheritance law; practically, it offers recommendations for policymakers, legal practitioners, and society in fostering a more just and contextual inheritance distribution.