Posisi Gojek sebagai pelopor dalam startup company di bidang transportasi online pertama di Indonesia terancam oleh hadirnya berbagai kompetitor yang bermunculan dewasa ini. Pada waktu yang bersamaan Gojek harus berupaya untuk meningkatkan serta mengembangkan brand nya tersebut, salah satunya dengan melaksanakan kegiatan strategi pemasaran digital. Penelitian ini hendak mengkur seberapa besar pengaruh kegiatan pemasaran yang dilakukan di media sosial instagram terhadap keputusan menggunakan jasa layanan Gojek. Penelitian ini akan menguji keabsahan Teori Cognitive Response yang merupakan sebuah teori untuk mengenali proses kognisi pada iklan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif dengan populasi berjumlah 832.000 yang merupakan followers dari instagram Gojek Indonesia. Penghitungan sampel diperoleh dengan menggunakan rumus slovin dengan tingkat presisi 10% yang menghasilkan jumlah 99,98 sehingga dibulatkan menjadi 100 responden. Teknik analisa data menggunakan uji regresi linear untuk mengukur pengaruh kegiatan pemasaran Gojek di media sosial instagram terhadap keputusan menggunakan jasa layanan Gojek. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengaruh kegiatan pemasaran yang dilakukan di media sosial instagram terhadap keputusan konsumen dalam menggunakan jasa layanan Gojek adalah sebesar 81.4% yang mengkonfirmasi keabsahan Teori Cognitive Response. Saran dalam penelitian ini berupa rekomendasi peningkatan kualitas konten iklan gojek di media sosial instagram yang menginsipirasi, unik, dan memiliki unsur komedi atau drama. / Gojek's position as a pioneer in the startup company in the field of the first online transportation in Indonesia is threatened by the presence of various competitors that are emerging today. At the same time Gojek needs to improve and develop its brand, one of which is by carrying out digital marketing strategy activities. This study wants to measure how much influence marketing activities carried out on Instagram social media on the decision to use Gojek services. This study will test the validity of the Cognitive Response Theory which is a theory for recognizing the process of cognition in advertising. This study uses descriptive quantitative research methods with a population of 832,000 who are followers of the Gojek Indonesia Instagram. Sample calculation is obtained by using the slovin formula with a precision level of 10% which produces an amount of 99.98 so that it is rounded up to 100 respondents. The data analysis technique uses linear regression test to measure the effect of Gojek's marketing activities on Instagram social media on the decision to use Gojek's services. The results show that the effect of marketing activities are carried out on Instagram social media on consumer decisions in using Gojek services amounted to 81.4% which confirm the validity of the Cognitive Response Theory, suggestions in this research are recommendations to improve the quality of gojek ad content on Instagram social media that are inspirational, unique, and have elements of comedy or drama.