Partisipan penelitian merupakan siswa kelas 12 yang tersebar di daerah Jakarta dan Tangerang. Melalui penyebaran data yang dilakukan menggunakan kesioner fisik, didapatkan 200 partisipan dalam penelitian ini. Kuesioner yang dibagikan mencakup dua alat ukur yang sudah diadaptasi, yaitu Emotion Regulation Quistionaire yang mengukur variabel Regulasi Emosi dan Gaya Pengasuhan Mashoedi yang mengukur variabel Pola asuh. Dari data yang sudah dikumpulkan, peneliti mengolah menggunakan uji Kruskal- Wallis. Peneliti juga melakukan uji tambahan dengan melakukan uji korelasi antara variabel regulasi emosi dengan kedua dimensi pola asuh, dengan menggunakan teknik statistik Spearman Correlation. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara regulasi emosi remaja terhadap empat tipe pola asuh. Dari hasil pengolahan data statistik, ditemukan bahwa pola asuh otoriter yang memiliki nilai mean rank paling besar dibanding dengan tipe lainnya. Hasil uji tambahan menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang signifikan antara regulasi emosi dan dimensi kehangatan, serta terdapat korelasi positif yang signifikan antara regulasi emosi dan dimensi kontrol. Penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang paling baik untuk membentuk kemampuan regulasi emosi remaja di daerah Jakarta dan Sekitarnya. / The research participants were 12th grade students spread across Jakarta and Tangerang. Through the distribution of data carried out using physical questionnaires, 200 participants were obtained in this study. The questionnaire distributed included two adapted measuring instruments, namely the Emotion Regulation Questionaire that measured the Emotion Regulation variable and Gaya Pengasuhan Mashoedi that measured parenting variable. From the data that has been collected, the researchers processed it using the Kruskal-Wallis test. The researcher also conducted an additional test by conducting a correlation test between the emotion regulation variables with the two dimensions of parenting, using the Spearman Correlation statistical technique. The results showed that there was a significant difference between the regulation of adolescent emotions towards four types of parenting. From the results of statistical test, it was found that authoritarian parenting which had the mean rank value was the highest compared to the other types. Additional test results show that there is a significant negative correlation between emotional regulation and warmth dimensions, and there is a significant positive correlation between emotional regulation and control dimensions. This study shows that authoritarian parenting is the best parenting pattern to shape the emotional regulatory abilities of adolescents in Jakarta and surrounding areas