Honga, Johan (2019) Potensi ekstrak etil asetat kulit melinjo merah (gnetum gnemon l.) sebagai senyawa antibakteri. Bachelor thesis, UNSPECIFIED.
![]() |
Text (Title)
Title.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
|
|
Text (Abstract)
Abstract.pdf Download (157kB) | Preview |
|
|
Text (TOC)
TOC.pdf Download (162kB) | Preview |
|
|
Text (Chapter1)
Chapter1.pdf Download (143kB) | Preview |
|
![]() |
Text (Chapter2)
Chapter2.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
![]() |
Text (Chapter3)
Chapter3.pdf Restricted to Registered users only Download (276kB) |
|
![]() |
Text (Chapter4)
Chapter4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (Chapter5)
Chapter5.pdf Restricted to Registered users only Download (129kB) |
|
|
Text (Bibliography)
Bibliography.pdf Download (163kB) | Preview |
|
![]() |
Text (Appendices)
Appendices.pdf Restricted to Repository staff only Download (17MB) |
Abstract
Melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan tanaman khas Indonesia yang mempunyai banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai senyawa antimikroba. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas antimikroba dari ekstrak kulit melinjo merah. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi menggunakan pelarut etil asetat yang berlangsung selama 24 jam pada suhu ruang. Ekstrak kulit melinjo merah konsentrasi 4% (w/v) hingga 16% (w/v) mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Listeria monocytogenes, dan Salmonella Typhi. Nilai minimal inhibitory concentration (MIC) dan minimal bactericidal concentration (MBC) dari ekstrak terpilih (12% w/v) terhadap bakteri uji berturut-turut berada pada kisaran 0.48% hingga 0.53%, dan 1.92% hingga 2.12%. Akan tetapi, ekstrak kulit melinjo merah 4-16% (w/v) tidak mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans. Ekstrak terpilih mempunyai kekuatan penghambatan 0.92-0.95 kali kekuatan antibiotik penisilin G 1000 ppm terhadap bakteri uji S. aureus dan L. monocytogenes berturut-turut. Ekstrak terpilih juga mempunyai kekuatan penghambatan 1.03 kali kekuatan antibiotik kolistin 1000 ppm terhadap bakteri uji S. Typhi. Uji kebocoran sel menggunakan Atomic Absorption Spectophotometer (AAS) yang menunjukkan ion K+, Ca2+, dan Mg2+ yang keluar dari bakteri uji. Hasil ini diperkuat dengan uji kerusakan morfologi sel bakteri uji menggunakan Scanning Electron Microscope (SEM) yang menunjukkan adanya kerusakan pada dinding sel bakteri uji saat dikontakkan dengan ekstrak kulit melinjo merah. Ekstrak stabil terhadap pH 4-7, suhu 65o C-95o C 30 menit, garam 1%-5%, dan gula 10%-50%. Uji toksisitas Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) menunjukkan ekstrak terpilih bersifat toksik bagi A. salina Leach.
Item Type: | Thesis (Bachelor) | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Creators: |
|
||||||
Uncontrolled Keywords: | Melinjo, ekstraksi, antibakteri, kerusakan sel | ||||||
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP368-456 Food processing and manufacture | ||||||
Depositing User: | Mrs Marselita Harapan | ||||||
Date Deposited: | 11 Nov 2020 07:58 | ||||||
Last Modified: | 11 Nov 2020 08:09 | ||||||
URI: | http://repository.uph.edu/id/eprint/12193 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |