Pemanfaatan Kulit Udang Windu (Penaeus monodon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Glukosamin Melalui Fermentasi Monascus purpureus

Samuel, Kevin (2018) Pemanfaatan Kulit Udang Windu (Penaeus monodon) sebagai Bahan Baku Pembuatan Glukosamin Melalui Fermentasi Monascus purpureus. Bachelor thesis, Universitas Pelita Harapan.

	Text (Title) Title.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)
Preview	Text (Abstract) Abstract.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (481kB) | Preview
Preview	Text (ToC) ToC.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (727kB) | Preview
Preview	Text (Chapter1) Chapter1.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (487kB) | Preview
	Text (Chapter2) Chapter2.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (651kB)
	Text (Chapter3) Chapter3.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (710kB)
	Text (Chapter4) Chapter4.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (649kB)
	Text (Chapter5) Chapter5.pdf Restricted to Registered users only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (355kB)
Preview	Text (Bibliography) Bibliography.pdf Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (494kB) | Preview
	Text (Appendices) Appendices.pdf Restricted to Repository staff only Available under License Creative Commons Attribution Non-commercial Share Alike. Download (1MB)

Abstract

Kulit udang windu (Penaeus monodon) diketahui sebagai sumber kitin sehingga sangat potensial untuk diolah lebih lanjut menjadi produk dengan nilai ekonomis yang lebih tinggi seperti glukosamin. Penelitian ini bertujuan memanfaatkan kulit udang windu untuk pembuatan glukosamin, mengetahui aktivitas kitinolitik M. purpureus, serta menentukan kondisi suhu, pH, dan lama fermentasi optimum M. purpureus dalam menghasilkan glukosamin. Kulit udang mula-mula dijadikan serbuk kemudian dilakukan proses demineralisasi menggunakan HCl 1,00 M (b/v = 1:10), 75 C, 120 menit dan deproteinasi dengan NaOH 0,80 M (b/v = 1:10), 80oC, 120 menit sehingga diperoleh serbuk kitin yang akan dijadikan sebagai substrat fermentasi. Hasil karakterisasi substrat menunjukkan kitin yang digunakan memiliki rendemen sebesar 16,04 ± 0,25 %, kadar air 5,29 ± 0,11 %, kadar abu 0,67 ± 0,18 %, kadar protein 2,16 ± 0,01 %, dan derajat asetilasi 92,24 ± 0,00 %. Uji aktivitas kitinolitik M. purpureus menghasilkan indeks kitinolitik yang sangat potensial yaitu 2,45 setelah inkubasi 10 hari. Fermentasi substrat padat dilakukan dengan perlakuan suhu 26, 30, 37oC pada fermentasi tahap I, serta kombinasi pH 5, 6, 7 dan lama fermentasi 4, 7, 10 hari pada fermentasi tahap II. Kondisi fermentasi optimum dapat ditentukan berdasarkan kadar N-asetilglukosamin yang dianalisa secara spektrofotometri pada akhir masa fermentasi. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan suhu, pH, dan lama fermentasi berpengaruh signifikan (p<0.05) terhadap kadar N-asetilglukosamin yang dihasilkan. Suhu 26oC merupakan suhu optimum fermentasi oleh M. purpureus dalam mendegradasi kitin, diikuti suhu 37 dan 30oC dengan masing - masing mampu menghasilkan N-asetilglukosamin sebanyak 9,90 ± 0,07, 7,80 ± 0,18, dan 5,93 ± 0,22 mg/mL. Sementara itu kombinasi perlakuan pH 6, 10 hari dan pH 7, 7 hari mampu menghasilkan N-asetilglukosamin tertinggi yaitu 11,83 ± 0,11 dan 11,83 ± 0,17 mg/mL. Kondisi fermentasi optimum pada suhu ruang dan pH netral mampu memberikan efisiensi lebih dari penerapan metode fermentasi oleh M. purpureus untuk produksi N-asetilglukosamin.

Actions (login required)

View Item