Lembaga keuangan yakni bank berperan penting untuk menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dengan pinjaman dan jasa keuangan bagi nasabah sebagai konsumen. Prinsip kehati-hatian menjadi prinsip harus diterapkan dalam perbankan sebagai usaha menjaga perlindungan konsumen yang mana sampai sekarang masing sering diabaikan dalam dunia perbankan salah satu contoh kasus hilangnya dana deposito nasabah yang terjadi di Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Makassar dengan jumlah kerugian bersekitar puluhan miliar dengan jumlah korban empat oleh pegawai Bank BNI Makassar untuk investasi dan kepentingan pribadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perlindungan Hukum Bagi Pemegang Deposito di Lembaga Perbankan sebagai Konsumen yang kehilangan depositonya ditinjau dari UU perbankan junto UU perlindungan konsumen. Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitan hukum yuridis normative. Berdasarkan analisa dalam penelitian ini nasabah yang dirugikan dengan hilangnya dana deposito mereka harus mendapatkan perhatian yang lebih serius dengan memberikan ganti rugi sesuai dengan tanggung jawab pelaku usaha yaitu peraturan perlindungan konsumen dan peraturan perbankan yang berlaku yaitu kewajiban bank pada Pasal 37 B, 49 ayat (1) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 dan Hak konsumen menurut pasal 4 huruf (h) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999, kemudian dilanjutkan dengan upaya hukum konsumen yang dirugikan pada pasal 7 (g) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. mengajukan upaya pengajuan dengan gugatan ganti rugi berupa upaya nonligitasi ataupun ligitasi. Berdasarkan kasus kehilangan dana deposito ini dapat menjadikan pembelajaran dan evaluasi sebagai upaya pengimplementasi asas yang ada dalam perlindungan konsumen bagi bank selaku pelaku usaha untuk menjaga hak dari konsumennya. "/" The role of banking in the economy of a nation is very important, especially in banking has a business entity that includes a bank financial institution that aims to collect public funds and channel them with loans and financial services for customers as consumers. The precautionary principle is a principle that must be applied in banking as an effort to maintain consumer protection which until now each of them is often ignored in the banking world, one example of a case of reduced customer deposit funds that occurred at Bank Negara Indonesia (BNI) Makassar Branch with a total loss of tens of billion with the number of victims of empathy by Bank BNI Makassar employees for investment and personal interests. This study aims to determine the Law for Depositing Deposits in Banking Institutions as Consumers who lose their deposits in terms of the banking law junto consumer protection law. The research method used is the research of normative juridical law. Based on the analysis in this study, customers who are harmed by the loss of their deposit funds should get more serious attention by providing compensation in accordance with the responsibilities of business actors, namely consumer protection regulations and applicable banking regulations, namely bank obligations in Article 37 B, 49 paragraph (1) of Law Number 10 of 1998 and Consumer Rights according to article 4 letter (h) of Law Number 8 of 1999, then continued with the legal remedies of consumers who are harmed in article 7 (g) of Law Number 8 of 1999 concerning Consumer Protection. File an attempt to file with a claim for damages in the form of non-litigation or litigation efforts. Based on the case of loss of deposit funds, this can make learning and evaluation an effort to implement the existing principles in consumer protection for banks as business actors to maintain the rights of their consumers.