Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menjelaskan implementasi relasi Kristus dengan jemaat. Sebagai makhluk sosial yang sadar akan pentingnya sebuah hubungan dengan sesama perlu menyikapi relasi tersebut secara baik. Pendidikan Kristen akan menjawab sebuah relasi yang didasarkan pada relasi Kristus yang mau merendahkan diri-Nya, demikian manusia mampu untuk memiliki relasi yang baik dengan sesama dan menjadi dasar manusia dalam menjalin hubungan yang didasarkan atas dasar kasih. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah studi literatur dan observasi. Fakta yang terjadi pada penulisan artikel ini, masih ada beberapa siswa yang tidak menunjukkan relasi yang baik dengan sesama, contohnya individualis. Sebuah interaksi atau relasi sudah seharusnya diterapkan pada setiap proses pembelajaran untuk menumbuhkan karakter sosial pada siswa, dan tidak hanya relasi antar siswa yang akan dibentuk, tapi juga relasi antara guru dan siswa, relasi antara guru dan siswa yang diterapkan dalam pembelajaran akan membawa guru semakin mudah untuk mencapai tujuan pembelajaran, terutama dalam pembelajaran Kristen. Metode pembelajaran yang digunakan dalam menjawab masalah pada relasi siswa adalah metode kooperatif yang di dalamnya sudah terdapat pendekatan kelompok dan juga pembelajaran yang aktif. Dalam model pembelajaran kooperatif ini siswa dapat melakukan banyak interaksi dan komunikasi dengan sesama dan juga guru. Kesimpulan dari penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif ini telah diterapkan dan dapat diaplikasikan untuk membangun sebuah relasi dalam pembelajaran IPS. saran dalam penulisan ini adalah kepada guru, orang tua, dan juga sekolah harus mampu memfasilitasi siswa dalam membangun dan menyadari relasi tersebut.