Latar belakang: Menstruasi adalah proses keluarnya darah dari rahim akibat dari meluruhnya lapisan endometrium dan umumnya menstruasi berlangsung selama ≤7 hari. Adapun gangguan menstruasi yang umum terjadi pada usia reproduktif salah satunya yaitu dismenore. Dismenore menjadi salah satu masalah ginekologi yang paling umum pada wanita dari segala usia dan ras dan salah satu penyebab paling umum dari nyeri panggul. Prevalensi dismenore yang dialami oleh remaja di Indonesia yaitu sekitar 64.5%. Tujuan Penelitian: Mengetahui ada tidaknya pengaruh durasi menstruasi dengan dismenore pada remaja usia 18-23 tahun di Kota Tangerang. Metode: Jenis penelitian ini merupakan desain studi potong lintang dengan metode studi analitik komparatif kategorik tidak berpasangan. Populasi sampel penelitian ini adalah remaja usia 18 – 23 tahun di Kota Tangerang. 33 sampel dipilih dengan cara purposive sampling. Data diperoleh dari pengisian kuesioner menggunakan platform Google Form, kemudian data diolah menggunakan metode Chi-Square. Hasil: Penelitian ini terdapat 103 responden yang memenuhi kriteria inklusi. Usia responden terbanyak pada penelitian ini adalah 20 tahun dengan mayoritas responden memiliki durasi menstruasi ≤7 hari dengan dismenore sedang sebagai dismenore terbanyak. Kesimpulan: Berdasarkan hasil data yang telah diolah dengan uji statistik Chi-square diperoleh hubungan yang signifikan antara durasi menstruasi dengan dismenore dengan nilai p-value 0,005. Selain itu, penelitian ini juga menemukan hasil yang signifikan antara indeks massa tubuh dengan durasi menstruasi dengan nilai p-value 0,042. Kata Kunci: Durasi Menstruasi, Dismenore, Remaja, Indeks Massa Tubuh/Background: Menstruation is the process of bleeding from the uterus as a result of the shedding of the endometrial lining and menstruation generally lasts for ≤7 days. One of the most common menstrual disorders in reproductive age is dysmenorrhea. Dysmenorrhea is one of the most common gynecological problems in women of all ages and races and one of the most common causes of pelvic pain. The prevalence of dysmenorrhea experienced by adolescents in Indonesia is around 64.5%. Objective: To determine the correlation between the duration of the period with dysmenorrhea in adolescents aged 18 – 23 years old in Tangerang City. Methods: This type of research is a cross-sectional study design with an unpaired categorical comparative analytical study method. The population of the research sample is adolescents aged 18 – 23 years old in Tangerang City. 33 samples were selected by purposive sampling. Data will be obtained through the questionnaires filled out using the Google Form platform, then the data will be analyzed using the Chi-square method. Result: In this research, there were 103 respondents who met the inclusion criteria. Most respondents in this research were aged 20 years old with the majority of respondents having menstrual durations ≤7 days with moderate dysmenorrhea as the most dysmenorrhea that occurred in respondents. Conclusion: Based on the results of the data that has been processed with the Chi-square statistical test, this research found a significant relationship between the duration of menstruation and dysmenorrhea with a p-value of 0,005. In addition, this research also found significant results between body mass index and menstrual duration with a p-value of 0,042. Keywords: Duration of Period, Dysmenorrhea, Adolescents, Body Mass Index