Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh struktur modal, profitabilitas, struktur aset, likuiditas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan publik di Indonesia dan Singapura periode 2014–2023. Dengan pendekatan kuantitatif melalui analisis regresi panel, studi ini mencakup 804 perusahaan di Indonesia dan 386 perusahaan di Singapura. Untuk mengatasi permasalahan yang muncul, Metode Winsor dan Driscoll Kraay Standard Error digunakan sebagai metode utama. Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel independen memiliki implikasi signifikan terhadap nilai perusahaan di kedua negara. Profitabilitas dan ukuran perusahaan berimplikasi positif signifikan terhadap nilai perusahaan, menegaskan pentingnya efisiensi operasional dan skala perusahaan sebagai determinan utama. Di Indonesia, leverage tidak signifikan pada tahun berjalan, tetapi menunjukkan implikasi negatif signifikan pada lagged leverage, mengindikasikan dampak jangka panjang utang terhadap performa perusahaan. Sebaliknya, di Singapura, leverage berimplikasi negatif signifikan baik pada tahun berjalan maupun pada lag, mencerminkan sensitivitas pasar terhadap risiko utang. Selain itu, lagged liquidity di kedua negara berimplikasi positif signifikan, menekankan pentingnya stabilitas keuangan historis dalam mendukung nilai perusahaan. / This study aims to analyze the influence of capital structure, profitability, asset structure, liquidity, leverage, and firm size on firm value in publicly listed companies in Indonesia and Singapore during the 2014–2023 period. Employing a quantitative approach through panel regression analysis, the study covers 804 companies in Indonesia and 386 companies in Singapore. To address the issues encountered in the research, the Winsor method and Driscoll Kraay Standard Error were utilized as the primary analytical tools. The results indicate that the independent variables significantly impact firm value in both countries. Profitability and firm size exhibit a significant positive effect on firm value, underscoring the importance of operational efficiency and company scale as key determinants. In Indonesia, leverage shows no significant impact in the current year but demonstrates a significant negative effect on lagged leverage, indicating the long-term impact of debt on company performance. Conversely, in Singapore, leverage exhibits a significant negative effect both in the current year and on lag, reflecting market sensitivity to debt-related risks. Additionally, lagged liquidity in both countries shows a significant positive effect, highlighting the importance of historical financial stability in supporting firm value.