ISPA merupakan air borne disease yang paling sering menyerang manusia akibat aktivitas bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa pada saluran pernapasan. Salah satu gejala ISPA adalah batuk. Infusa daun jambu biji dapat digunakan sebagai pereda batuk alternatif. Pemberian infusa daun jambu biji dalam pembuatan hard candy diharapkan dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan aktivitas antibakteri infusa daun jambu biji dan menentukan konsentrasi infusa daun jambu biji dalam hard candy pencegah batuk yang menghasilkan aktivitas antibakteri serta sifat organoleptik terbaik. Perolehan air seduhan dilakukan dengan pemanasan daun jambu biji dalam air (1:2) selama 15 menit pada suhu 90oC. Penentuan aktivitas antibakteri infusa daun jambu biji dan hard candy dilakukan dengan pengukuran diameter zona hambat. Analisis organoleptik dilakukan dengan skoring dan hedonik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa zona hambat infusa daun jambu biji konsentrasi 20-100% terhadap Staphylococcus aureus adalah 14,03±0,275 - 20,35±0,419 mm, sedangkan terhadap Pseudomonas aeruginosa adalah 13,70±0,278 - 18,48±0,275 mm. Nilai MIC dan MBC infusa daun jambu biji adalah 4,76% dan 19,10% (Staphylococcus aureus) serta 14,90% dan 59,60% (Pseudomonas aeruginosa). Hard candy dengan infusa daun jambu biji konsentrasi 20-100% memiliki zona hambat terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa, yaitu 12,50±0,155 - 17,36±0,090 mm dan 11,41±0,096 - 16,40±0,137 mm. Infusa daun jambu biji dengan konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100% serta hard candy infusa daun jambu biji memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan daya hambat yang kuat. Konsentrasi infusa daun jambu biji terbaik dalam hard candy berdasarkan aktivitas antibakteri dan uji hedonik adalah sebesar 60% dengan zona hambat sebesar 15,99 ± 0,140 mm (Staphylococcus aureus) dan 15,30 ± 0,117 mm (Pseudomonas aeruginosa). / ARI is an air borne disease that most often attacks human due to the activity of Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa in the respiratory tract. One of ARI’s symptoms is cough. Guava leaves infusion can be used as an alternative cough reliever. Adding the guava leaves infusion in the manufacture of hard candy is expected to inhibit the growth of Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa. The purpose of this study is to determine the antibacterial activity of guava leaves infusion and determine the concentration of guava leaves infusion in cough suppressant hard candy that produces the best antibacterial activity and organoleptic properties. The boiling water is obtained by heating guava leaves in water (1:2) for 15 minutes at 90oC. Determination of the antibacterial activity of guava leaves infusion and hard candy was carried out by measuring the diameter of the inhibitory zone. Organoleptic analysis was performed by scoring and hedonic. The results showed that the inhibition zone of guava leaves infusion concentration of 20-100% against Staphylococcus aureus was 14.03 ± 0.275 - 20.35 ± 0.419 mm, whereas against Pseudomonas aeruginosa was 13.70 ± 0.278 - 18.48 ± 0.275 mm. MIC and MBC values of guava leaves infusion were 4,76% and 19,10% (Staphylococcus aureus) and 14,90% and 59,60% (Pseudomonas aeruginosa). Hard candy with guava leaves infusion concentration of 20-100% has an inhibition zone against Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa, which is 12.50 ± 0.155 - 17.36 ± 0.090 mm and 11.41 ± 0.096 - 16.40 ± 0.137 mm. Guava leaves infusion with concentrations of 20%, 40%, 60%, 80%, and 100% and hard candy guava leaves infusion have strong antibacterial activity against Staphylococcus aureus and Pseudomonas aeruginosa. The best concentration of guava leaves infusion in hard candy based on antibacterial activity and hedonic test was 60% with inhibition zones of 15.99 ± 0.140 mm (Staphylococcus aureus) and 15.30 ± 0.117 mm (Pseudomonas aeruginosa).