Memilih metode pembelajaran merupakan bagian penting sebagai upaya mencapai tujuan pembelajaran dengan maksimal. Pembelajaran Kristen tidak hanya berfokus pada pengembangan pengetahuan siswa tetapi juga pengembangan iman dan karakter. Oleh sebab itu, guru Kristen perlu memilih metode pembelajaran yang tepat untuk diterapkan di dalam kelas. Pada kenyataannya, guru Kristen masih sering memilih metode pembelajaran yang kurang tepat. Tulisan ini bertujuan untuk menganalisis tentang implementasi guru kristen dalam memilih metode pembelajaran yang tepat dan berpusat pada Kristus di dalam kelas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kajian literatur. Berdasarkan hasil dan pembahasan ditemukan bahwa guru dapat memilih metode dengan menggunakan 3 langkah yaitu: (1) Mengobservasi yaitu melakukan pengamatan terhadap suatu metode; (2) Mengevaluasi yaitu melakukan penyesuaian terhadap suatu metode berdasarkan kebutuhan dan tujuan pembelajaran; yaitu melakukan; (3) Merefleksikan yaitu merenungkan metode dengan hal mendasar yakni tujuan pembelajaran Kristen, karakter siswa dan materi. Kesimpulannya adalah untuk menciptakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa guru Kristen memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar siswa dengan mengobservasi, mengevaluasi dan merefleksikan metode yang akan diterapkan. Adapun saran yang diberikan adalah guru Kristen perlu melakukan identifikasi, refleksi dan evaluasi secara berkala di dalam kelas agar menghasilkan pembelajaran yang berkualitas dan metode yang digunakan pun dapat terus ditingkatkan./ Keaktifan merupakan suatu aspek penting dalam pembelajaran karena mempengaruhi ketercapaian tujuan pembelajaran dan hasil belajar siswa. Siswa yang tidak aktif dalam pembelajaran tidak dapat menikmati dan mengalami pembelajaran yang bermakna. Interaksi dan partisipasi dalam pembelajaran mempengaruhi kemampuan siswa dalam menyerap dan memahami materi serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang dapat membawa siswa pada kebenaran yang sejati, akan tetapi sulit bagi siswa untuk mengalami pembelajaran yang bermakna jika siswa tidak aktif pada kegiatan pembelajaran. Pada pelaksanaan PPL 2, ditemukan masalah kesenjangan keaktifan siswa di dalam kelas yang terlihat pula dari hasil belajar. Oleh sebab itu ditawarkan penerapan metode ceramah interaktif guna mengupayakan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Tujuan dari Proyek Akhir ini adalah memaparkan penerapan metode ceramah interaktif untuk mengupayakan keaktifan siswa kelas III oleh guru Kristen. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan sumber data berupa portofolio selama PPL 2. Berdasarkan penerapan yang telah dilakukan, maka disimpulkan bahwa penerapan metode ceramah interaktif yang dilakukan guru Kristen mampu untuk mengupayakan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Sebagai saran, guru Kristen dan peneliti selanjutnya mengelola siswa yang telah aktif lebih dulu. Untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti penerapan metode ceramah interaktif guna meningkatkan hasil belajar siswa.