Perancangan Taman Informasi dan Pemberdayaan Tenun ”Sarasvati” bertujuan untuk menciptakan ruang publik yang dapat menjadi pusat informasi, edukasi, interaksi, serta pelestarian budaya tenun Indonesia. Proyek ini disusun melalui studi kasus objek tunggal dengan pendekatan placemaking berdasarkan prinsip 5P (People, Product, Process, Program, Place Evaluation). Data diperoleh melalui studi literatur dan wawancara narasumber untuk menilai kesesuaian desain dengan rumusan masalah yang telah ditetapkan. Penataan ruang disusun secara berurutan mengikuti alur “discover–experience–collaborate” guna memberikan pengalaman ruang yang terarah. Aspek teknis seperti pencahayaan alami, sirkulasi udara, kelembapan, serta pemilihan material lokal dan tahan lama menjadi pertimbangan utama untuk mendukung kenyamanan dan fungsionalitas ruang. Melalui analisis relevansi ekspektasi pengguna ruang, ruang-ruang dihadirkan untuk mengakomodasi suatu dinamika aktivitas tertentu dengan Tenun sebagai pemeran utama. Hasil perancangan menunjukkan bahwa tenun dapat dihadirkan secara relevan dan menarik dalam kehidupan modern, serta memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian budaya lokal. Ruang dirancang adaptif dan inklusif, sehingga terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat dengan latar belakang atau generasi yang berbeda. Dengan demikian, perancangan ini diharapkan dapat menghadirkan ruang yang tidak hanya informatif dan representatif, tetapi juga mendorong keterlibatan langsung masyarakat dalam mengenal dan melestarikan budaya tenun. / The design of the Sarasvati: Handwoven Textile Information and Empowerment Garden aims to create a public space that serves as a center for learning, interaction, and the preservation of Indonesian Tenun culture. Using a single-object case study and the 5P placemaking framework (People, Product, Process, Program, Place Evaluation), the design was developed based on literature and interviews to align with the project’s goals. The spatial flow “discover–experience–collaborate” guides visitors through an engaging journey. Practical elements like natural lighting, air circulation, and durable local materials were prioritized for comfort and functionality. Each area responds to specific activities, with tenun at the core of the design. This project shows that handwoven textiles can be presented in a modern, engaging way that also builds cultural awareness. The space is made to be inclusive and adaptive, welcoming all generations. Overall, the design aims to inform, inspire, and involve the community in preserving Indonesia’s textile heritage.